Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ilmuwan: Internet Tercipta Sejak Zaman Mahabharata, Penemu Pesawat Udara adalah Rahwana

8 April 2021   04:53 Diperbarui: 8 April 2021   05:01 1774
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmuwan: Internet Sudah Ada Sejak Zaman Mahabaratha, Penemu Pesawat Terbang adalah Rahwana (medan.tribunnews.com)

Namanya G. Nageshwar Rao. Jabatannya wakil rektor Universitas Andhra. Acaranya yang tidak kalah mentereng, Kongres Sains India yang ke-106. Dibuka oleh orang paling berkuasa di India, Perdana Menteri Narendra Modi.

Dalam acara tersebut, Nageshwar memberikan pernyataan yang paling bersejarah dalam dunia sains. Isinya tentang suatu fakta sejarah yang akan mengubah wajah teknologi dunia.

"Rahwana, raja raksasa dari kisah Ramayana, sudah memiliki 24 jenis pesawat dan lapangan udara modern di sebuah tempat yang sekarang bernama Sri Lanka."

Dengan demikian Wright bersaudara bukanlah penemu pesawat terbang. Klaim mereka dianggap omong kosong, karena telah mencuri teknologi dari Rahwana, ribuan tahun yang lalu.

Nageshwar tidak sendiri. Ia mendapat tepuk tangan meriah dari para peserta. Para ilmuwan ternama di seluruh India. Sebabnya, para peserta lainnya juga tidak kalah garangnya. Masih banyak teori fenomenal lainnya yang diutarakan pada kongres bergengsi tersebut.

Seorang rektor sebuah universitas di India Selatan bahkan mengutip teks yang menyatakan bahwa penelitian sel induk sudah ditemukan di India ribuan tahun lalu. Teks tersebut berasal dari zaman Hindu Kuno yang ia artikan sendiri.

Ilmuwan lainnya dari universitas Tamil Nadu bahkan dengan terang-terangan menentang teori Isaac Newton yang ia sebut sebagai "menyesatkan."

Dengan semangat berapi-api, sang ilmuan bahkan menyebutkan bahwa gelombang gravitasi harus diubah namanya. Tanpa menjelaskan alasannya, ia menggantinya dengan nama baru "Gelombang Narendra Modi."

Sang Perdana Menteri India yang duduk di kursi kehormatan hidungnya kembang kempis. Ia sama sekali tidak menentang jalannya kongres yang berlangsung selama lima hari tersebut.

Tersebab Modi sendiri pernah mengeluarkan pernyataan di tahun 2014 bahwa operasi kosmetik sudah dipraktikkan di India ribuan tahun lalu. Tidak heran jika gambar kuno penemuan arkeolog selalu menggambarkan wajah orang India yang lebih muda dari perkiraan usianya.

**

Tenang dulu saudara-saudara. Jangan langsung menertawakan para sahabat dari India ini. Karena masih ada yang berpikir rasional dan mengatakan bahwa

Asosiasi Kongres Ilmiah India menyatakan keprihatinan mendalam terhadap pernyataan-pernyataan yang muncul pada kongres tersebut.

"[...] kami tidak ada sangkut pautnya dengan mereka. Sangat mencemaskan ucapan tersebut muncul dari orang-orang di posisi seperti itu." Ujar Premendu P Mathur, Sekjen Asosiasi Kongres Ilmiah India.

Negara ini memang memiliki beberapa ilmuwan kelas dunia, tapi nampaknya "Sains" dan "Ilmiah" merupakan kata yang bertolak belakang di India. Kongres Sains di India adalah penggabungan sains, mitologi Hindu Kuno, dan teori berbasis agama.

Jadi, meskipun terdengar konyol, sains di India memang memiliki warnanya tersendiri dan itu sudah berlangsung sangat-sangat lama. Tradisi ini adalah sebuah pendekatan praktik pseudosains. Dan kemudian terbentuk sebagai budaya dalam masyarakat.

Menyadari hal ini, Narendra Modi dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) mengangkat isu ini sebagai hal penting yang bukan hanya sekedar budaya. Modi ingin menjadikannya sebagai isu Nasionalisme.

Partai yang berbasis Hindu Nasionalis ini ingin mengaitkan kejayaan Hindu masa lalu untuk mendukung nasionalisme berbasis agama di India. Salah satu caranya adalah dengan mengaitkan mitologi India kuno dengan politik dan agama. 

Alhasil, ilmu pengetahuan akan bercampur dengan mistik dan klenik. Tradisi ilmiah akan terkikis. Mitologi akan menjadi rujukan sains.

Gerakan politik yang dipropagandakan oleh Modi kemudian memunculkan lebih banyak klaim dari para ilmuwan dan politisi India. Di antaranya adalah;

(1) "Internet sudah ditemukan ribuan tahun lalu oleh orang-orang India kuno. Mereka menggunakannya dalam perang Bharata Yudha." Biplab Deb, Menteri dari Negara Bagian Tripura.

Teori pendukungnya; Dalam Bharata Yudha, Sanjaya mampu memberikan laporan terperinci tentang siapa yang menyerang, dengan apa, siapa terbunuh, bagaimana kejadiannya. Informasi itu diberitakan dari pertempuran yang terjadi berkilo-kilometer jauhnya. Hal ini membuktikan bahwa teknologi internet dan satelit bukan hal yang baru bagi bangsa India kuno.

(2) "Para saintis dunia modern tidak memahami signifikansi ilmiah dari seekor sapi. Ia adalah satu-satunya hewan di dunia yang menghirup dan menghembuskan oksigen." Menteri Pendidikan di negara Bagian Barat Rajashtan.

Teori pendukungnya; Makanya agama Hindu menjadikannya sebagai hewan suci.

(3) "Dewa Brahma menemukan Dinosaurus, bukan bangsa barat" Ashu Khosla, ahli Geologi.

Teori Pendukungnya; Dokumentasinya tercatat pada naskah suci India kuno.

(4) "Sains jauh ketinggalan dibanding astrologi. Ilmu astrologi adalah ilmu pengetahuan terbesar yang pernah ada." Ramesh Pokhriyak Nishank, anggota parlemen.

Teori pendukungnya; Uji coba nuklir telah dilakukan di India sejak 100.000 tahun yang silam.

**

Sekali lagi, janganlah Anda menertawai tulisan ini. Harap renungkan kutipan dari Adolf Hitler di bawah ini.

"Orang yang tidak memiliki rasa sejarah, adalah seperti orang yang tidak memiliki telinga atau mata."

Sepertinya Modi memahami betul arti kutipan dari Adolf Hitler ini. Tidak tertutup suatu waktu nanti, India akan mengalami masa kejayaannya melalui bentukan agen rahasia H.Y.D.R.A  yang pernah dibentuk oleh NAZI.

Referensi: 1 2 

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun