Kendati demikian, melakukan nampa juga bukan tanpa resiko. Mayoritas tujuan nampa berujung cinta satu malam. Tapi, ada juga untuk yang lain, seperti mencari jodoh.
Sepanjang dilakukan baik-baik seharusnya aman-aman saja. Namun, jika wanitanya merasa tidak nyaman dan melapor ke polisi, dan pelaku nampa bisa dikenakan pasal delik pidana undang-undang pelanggaran gangguan umum.
Lantas berapa lama waktu yang digunakan oleh para murid hingga mahir?
Hal terpenting menurut Yamada adalah kepercayaan diri, pintar berkomunikasi, dan juga penampilan harus baik.
"Tentunya harus pakai bahasa sopan dan halus, agar jika ditolak juga secara halus." Ungkap pria ganteng berkacamata ini.
Setelah sang wanita menerima penampa, gaya bahasa bebas silahkan digunakan. Tidak kalah penting adalah bisa memahami jalan pikiran wanita agar ia merasa nyaman. Ini sebagai jembatan agar sang wanita lebih santai dan menerima lelaki apa adanya. Termasuk ajakan untuk bercinta.
Yamada melanjutkan kisah pengalamannya. Dalam 100 muridnya selama 5 tahun terakhir, ada pula yang tidak pintar-pintar.
"Ada beberapa yang tidak bisa-bisa melakukan nampa. Mereka pikir sangat mudah padahal tidak punya kepercayaan diri untuk menggoda atau merayu wanita. Akhirnya langsung saja keluar dari pelajaran." Ungkap Yamada.
Tapi, tidak sedikit juga berhasil dan hingga kini telah menjadi penampa yang lihai dan sering terlihat di kawasan ramai kota Tokyo.
Apa alasan wanita mau digoda oleh penampa?
Menjadi penampa juga harus bisa melihat keadaan. Jangan mudah kecewa jika ternyata hubungan dengan sang wanita tidak berakhir di ranjang. Walau demikian, Yamada mengatakan bahwa kebanyakan hasil nampa adalah untuk hubungan jangka pendek saja.