Darah seni Rima mengalir dari ibunya, Non Kawilarang. Ibunya ini adalah seorang perancang busana terkenal zaman dulu dan salah satu perintis dunia mode Indonesia.
Ada yang menarik dari perubahan nama Rima. Ternyata banyak yang tidak menyangka jika nama tersebut adalah pemberian dari Bung Karno. Tapi, nama tersebut tidak serta merta dipakainya.
Seharusnya nama tersebut disimpan untuk putrinya. Sayangnya ia mengalami keguguran, sehingga akhirnya nama tersebut pun digunakannya sebagai nama panggung dan ditambah Melati di belakangnya.
Baby Dolls adalah awal karir Rima di dunia entertainment. Grup wanita tahun 1960an ini terdiri dari empat personel, yaitu Rima Melati, Baby Huwae, Gaby Mambo, dan Indriati Iskak.
Film pertama yang dilakoni Rima adalah karya Wim Umboh, yang berjudul Djuara Sepatu Roda pada 1958 silam. Puncak karirnya adalah di tahun 1973 pada saat ia berhasil membawa pulang Piala Citra, lewat film Intan.
Rima adalah aktivis di Yayasan Indonesia Tanpa Tembakau (YITT). Ia pernah meraih penghargaan dari WHO untuk "Award No Tobacco Day" atas usahanya dalam kampanye anti rokok.
Keputusannya mengabdi di YITT terkait pengalaman hidupnya sebagai penyintas kanker usus dan Payudara. Sejak usia 16 tahun, Rima telah mengenal rokok. Kebiasaannya inilah yang hampir merengut nyawanya.
Hingga kini nama Rima Melati masih dikenal. Sebagai artis serba bisa yang telah menyemarakkan dunia entertain Indonesia.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H