2016 silam. Leicester City mengunci kepastian sebagai juara Liga Inggris. Saat itu musim masih menyisakan dua laga lagi. Tapi, The Foxes telah mengunci kemenangan 77 poin.
Mustahil bagi Tottenham Hotspurs untuk mengejar. Mereka hanya mengemas 70 poin. Kemungkinan tertinggi pada sisa dua laga terakhir hanya 76 poin.
2015 silam. Rumah taruhan terkenal di Inggris, William Hill hanya memberikan peluang 5000:1 untuk kemenangan Leicester City. Bagaimana tidak. Mereka hampir menjadi tim yang terdegradasi pada musim sebelumnya.
Kredit di belakang meja adalah milik Vichai Srivaddhanaprabbha, pemilik klub Leicester City asal Thailand. Menghabiskan 50 juta euro serasa kecil dibandingkan dengan klub raksasa Manchester City yang mengeluarkan 206 juta euro pada musim yang sama.
Percaya tidak percaya, kunci kemenangan The Foxes pada tahun tersebut memang merupakan penggabungan antara kekuatan doa dan dunia spiritual.
Vichai beragama Buddha. Wajar saja jika serangkaian ritual agama Buddha menjadi bagian dalam kehidupan sehari-harinya. Demikian juga dengan klub miliknya.
Bahkan di King Power Stadium, markas Leicester City telah dibangun sebuah kuil kecil. Para pemain wajib mengunjunginya untuk mendapatkan doa-doa khusus sesaat sebelum pertandingan dimulai.
Tidak cukup sampai di situ. Dari markas Vichai di Bangkok, puluhan biksu juga tak henti-hentinya mengirimkan doa selama pertandingan berlangsung.  Â
Bahkan Vichai juga tidak tinggal diam. Sesaat sebelum pertandingan dimulai ia biasanya menghabiskan waktu 45 menit untuk berdoa.
"[...] Tentu saja bukan hal yang wajar membawa para biksu ke pertandingan. Namun lambat laun semua orang di Leicester sudah terbiasa dengan hal itu."
Hal senada juga disebutkan oleh Phra Prommangkalachan, biksu yang merupakan pemimpin spiritual di markas Leicester City. Ia mengatakan;
"Saya rasa awalnya para pemaik tak yakin dengan tugas kami. Namun, lama kelamaan akan menjadi terbiasa. Saat ini saya yakin mereka mengapresiasi apa yang kami lakukan."
Membasuh kaki para pemain dengan air suci masih terasa wajar. Menguburkan beberapa benda suci di lapangan King Power Stadium sudah mulai menyuar. Apalagi memberikan jimat yang diberkati kepada para pemain. Sontak menimbulkan pertanyaan besar.
Bagi yang masih belum percaya akan bertanya. Apakah memang keajaiban itu datang dari sebuah kebetulan atau memang campur tangan dunia spiritual.
Masyarakat Thailand mempercayainya. Tidak sedikit yang mengunjungi vihara Golden Buddha tempat Phra menempatkan spanduk Leicester yang telah diberkati oleh sang Biksu. Hanya sekedar untuk menyentuhnya.
Setelah The Foxes menjadi kampiun, Phra berkata;
"Ini bukanlah sihir. Kami hanya bisa memberikan dukungan spiritual. Tetapi mereka memag bermain bagus di lapangan."
"Saya percaya bahwa semua karma baik yang Vichai lakukan yang telah menjadi faktor kekuatan magis yang dimiliki oleh Leicester dalam menjuarai Premier League."Â
"Kami semua berkonsentrasi secara positif. Para pemain dapat melihat bagaimana kami bekerja sama. Pikiran jernih membawa konsentrasi, kemampuan, dan tekad untuk memenangkan pertandingan," pungkas pria berusia 63 tahun itu.
Kita boleh saja percaya atau tidak dengan dukungan spiritual dari para biksu sebagai penyebab keberhasilan tim The Foxes menjadi kampiun. Namun, yang pasti sejarah yang telah ditorehkan oleh Leicester City. Bagaimana sebuah kemustahilan bisa berubah menjadi kenyataan.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H