Pada tahun 1931-1946 revolusi bergerak. Rumah Persahabatan ini berubah menjadi markas Kesatuan Gerilya Sulawesi Selatan. Ia pun berubah setelah kemerdekaan. Menjadi asrama TNI pada tahun 1957. Hingga kemudian berubah menjadi bangunan peninggalan sejarah hingga kini.
Di dalam ruangan Bola Soba banyak benda bersejarah. Ada Langkana atau Singasana Raja. Juga ada bangkai Meriam tua. Gambar Arung Palakka, Raja Bone ke-15 yang legendaris termasuk silsilah Raja-Raja Bone dan ratusan benda pusaka lainnya. Semuanya hilang dilalap jago merah.
Saoraja ini telah mengalami tiga kali pemindahan lokasi. Awalnya terletak di jalan Petta Ponggawae Watampone yang menjadi lokasi rumah jabatan bupati Bone.
Relokasi terakhir dilakukan pada tahun 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI zaman itu, Prof. Der. Daoed Yoesoef.
Dilansir dari laman disbud.bone.go.id Bola Soba memiliki panjang 39,45 meter dengan empat bagian utama, yakni lego-lego (teras) sepanjang 5,60 meter, rumah induk (21 meter), lari-larian/selasar penghubung rumah induk dengan bagian belakang (8,55 meter) serta bagian belakang yang diperuntukkan sebagai ruang dapur (4,30 meter).
Pada dinding terdapat ukiran pola daun dan kembang bercirikan kesenian Islam. Juga ada perpaduan model swastika yang merupakan simbol religius dengan latar belakang budaya yang kompleks.
Situs ini telah menjadi objek wisata sejarah. Dikunjungi oleh banyak wisatawan dalam negeri maupun luar negeri. Yang lebih menarik, Bola Soba ini juga memiliki tradisi kebudayaan yang unik.
Beberapa warga Bone sering meninggalkan benda-benda tertentu untuk melepas nazar. Dalam bahasa Bugis, tradisi ini disebut dengan Mappalepe Tinja.
Hingga tulisan ini dibuat, belum ada kabar resmi mengenai penyebab terjadinya kebakaran.
Dikutip dari Bonepos.com Kabid Pencegahan Dinas Damkar Bone, Akbar menjelaskan kondisi terkait peristiwa kebakaran ini;
"Penyebabnya, kami sementara masih melakukan penelusuran," ujar Akbar.