Kepada ABC mereka juga menyatakan telah membuat kebijakan baru yang akan segera berlaku. Termasuk proses verifikasi pengguna di tahun 2021. Akan tetapi, tidak berlaku bagi unduhan berbayar. Alias yang punya kocek masih bisa melihat konten yang ditayangkan tanpa batas.
Sebelum tindakan ini diambil. Pornhub menyediakan layanannya secara gratis dan bisa diakses langsung oleh siapa saja tanpa adanya batasan umur. Hanya beberapa konten tertentu yang bisa diunduh dengan cara membayar.
**
Lala Mickelwait, direktur Exodus Cry, sebuah LSM yang bergerak di bidang anti perdagangan manusia menyatakan bahwa selama situs ini eksis, maka perdagangan manusia lewat konten porno tidak akan pernah berhenti.
Lala mengatakan saat ini Pornhub masih berisi konten pelecehan dan mengambil untung dari video tersebut.
"Situs tersebut mengambil keuntungan dari pemerkosaan dan perdagangan orang yang paling rentan di seluruh dunia."
Lala melanjutkan bahwa tindakan yang diambil itu konyol. Membatasi unggahan dan verifikasi pengguna tidak terlalu penting. Para pedagang manusia tetap bisa saja membayar dan membuka identitasnya tanpa adanya tindak lanjut berarti dari pihak Pornhub. Perdagangan manusia akan terus terjadi.
Senada dengan Exodus Cry, juru bicara dari Internet Watch Foundation mengatakan kepada ABC bahwa mereka menemukan 118 kasus gambar pelecehan seksual terhadap anak di situs Pornhub, dari 2017 hingga Oktober 2019.
Menurutnya, kasus yang ia temukan memang dengan segera dihapus oleh pihak Pornhub, tapi itu hanya penemuan puncak gunung es. Masih banyak konten lain sejenisnya yang belum ditemukan.
**
Exodus Cry dan organisasi anak dan perlindungan perempuan lainnya memang pantas khwatir. Beberapa kejadian nyata ditemukan akibat efek tidak langsung popularitas situs ini.