Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

7 Pembunuh Berantai dari Indonesia, Kisah Nyata dari Bumi Nusantara

11 Maret 2021   20:21 Diperbarui: 11 Maret 2021   20:41 5239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Siswanto alias Robot Gedek (sumber: liputan6.com)

Astini (sumber: wikipedia.org)
Astini (sumber: wikipedia.org)
Jangan membuat orang lain tersinggung. Terlebih jika menagih utang. Kejadiannya pada bulan Februari 1996. Seorang wanita bernama Puji Astutik datang ke rumah Astini. Tujuannya untuk menagih utang senilai 20 ribu rupiah.

Astini belum bisa melunasi utangnya. Sontak Puji marah-marah dan memaki Astini dengan kata-kata kasar. Astini yang emosi kemudian meraih sepotong besi dan menghantamnya ke kepala Puji.

Sesudah korban tewas, Astini lantas menyeret mayatnya ke dapur. Setelah itu, tubuh korban dimutilasi menjadi sepuluh bagian. Potongan itu lalu dimasukkan ke kantong plastik dan membuangnya ke tempat sampah dan sungai di Surabaya.

Bukan hanya Puji. Sebelumnya Astini juga mengaku membunuh dua orang tetangganya yang lain bernama Rahayu dan Sri Astutik. Rahayu dihabisi pada Agustus 1992 karena utang sebesar Rp.1.250.000 dan Sri Astutik dibunuh pada November 1993 karena urusan utang sebesar 550 ribu rupiah.

Kedua korban ini dibunuh dengan alasan yang sama. Astini tersinggung saat ditagih dengan makian kasar. Kedua korban ini juga dimutilasi menjadi 10 bagian.

Astini sebagai satu-satunya pembunuh berantai yang berjenis kelamin wanita ini dieksekusi mati pada Maret 2005 lalu.

Ahmad Surudji (Dukun AS)

Ahmad Surudji alias Dukun AS (sumber: liputan6.com)
Ahmad Surudji alias Dukun AS (sumber: liputan6.com)
Ia telah belajar ilmu hitam peninggalan ayahnya sejak berusia 12 tahun. Tapi, pada saat ia berusia 20 tahun, ayahnya mendatanginya dalam mimpi.

Untuk mendapatkan ilmu sakti ia harus mengorbankan 70 nyawa wanita dan meghisap air liurnya mayatnya. Dari tahun 1986 hingga 1997 ia telah membunuh 42 wanita. Lokasi kejadiannya di desa Sei Semayang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara.

Bukan hanya membunuh korbannya, dukun AS juga menggasak barang-barang milik korbannya. Ia tertangkap di pertengahan tahun 1997. Awalnya bermula dari laporan seorang pemuda lokal yang tanpa sengaja mendapati mayat tanpa busana di ladang tebu.

Korban kemudian diketahui bernama Sri Kemala Dewi. Aksi penyelidikan polisi kemudian berhasil mengungkap 42 kerangka yang juga ditemukan di ladang yang sama.

Dukun AS kemudian ditangkap dan dieksekusi mati pada tahun 2008 silam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun