Dalam kasus yang berbeda, ada juga seorang pasangan yang terlalu posesif sehingga mengomentari terlalu banyak hal. Bahasa tubuh bagi dia adalah sebuah generalisasi. Jika pasangannya tidak tersenyum, artinya ia sedang marah.
Ada lagi seseorang yang menganggap bahasa tubuh adalah komunikasi yang berdiri sendiri. Pokoknya jika berbicara padanya, konsentrasi harus penuh. Bermain hape adalah tanda kurangnya perhatian. Padahal bisa saja ia sedang ada urusan lain yang harus dibereskan melalui ponsel.
Janganlah hal-hal sepele ini kemudian membuatmu dan si dia mendapat gelar anjing dan kucing. Bahasa tubuh memang penting, tapi komunikasi verbal yang sehat lebih penting lagi. Jangan abaikan perasaan dan rasa cinta kepada pasanganmu, sehingga sedikit "mati gaya" bisa menghancurkan semua.
Jika anjing dan kucing saja kadang bisa akur, kenapa kamu dan dia tidak bisa? Jadi, selain bahasa tubuh, utamakanlah bahasa verbal. Suatu hal yang tidak dimiliki oleh anjing dan kucing.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H