Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Sampai "Mati Gaya" Bikin Kamu Jadi Anjing dan Kucing Bagi Si Dia

26 Februari 2021   15:06 Diperbarui: 26 Februari 2021   15:53 553
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Bahasa Tubuh Anjing dan Kucing (sumber: treehugger.com)

Kelemahan lelaki yang terbesar adalah tidak mengetahui atau lebih tepatnya tidak peduli dengan bahasa tubuh wanitanya. Sementara kesalahan paling umum dari seorang wanita adalah terlalu mengekspresikan bahasa tubuhnya yang bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman.

**

Sebenarnya bahasa tubuh adalah hal yang umum. Seperti jika sedang bosan maka tubuh akan kelihatan layu. Sementara jika sedang bersemangat, maka suara akan cenderung menjadi keras.

Namun, sebagai pasangan ada bagusnya untuk menjelaskan kebiasaan yang tidak biasa kepadanya. Jika kamu sering ngupil pada saat lagi tegang-tegangnya, sampaikanlah hal itu dari awal.

Lain daripada itu, sudah seharusnya kita juga memahami dengan baik bahasa tubuh pasangan.

Lelaki adalah tipe yang kadang "malas bicara." Meskipun tidak suka, kadang ia tidak menyatakannya secara langsung. Ia tidak mau menyakiti hati pasangannya. Namun, bahasa tubuhnya sudah merupakan pernyataan tegas.

Sementara wanita seringkali juga memberikan "kode keras" melalui nada bicara atau bahasa tubuh. Hal ini wajar, karena kadang seorang wanita pun tidak mengerti dengan dirinya sendiri.

Setiap orang tentunya punya bahasa tubuh yang berbeda-beda. Dengan memahaminya, maka kita akan terhindar dari pertengkaran yang tidak perlu.

Perbedaan budaya bisa saja menimbulkan beda persepsi. Orang Jawa yang bahasanya halus tentu akan kaget menemukan pasangan dari suku Batak yang sudah terbiasa berusara keras dan lantang. Jangan sampai perbedaan bahasa tubuh yang disebabkan oleh kebiasaan dan budaya menjadi sumber pertengkaran yang tidak perlu.

Bahasa tubuh memang cukup untuk menjelaskan suasana hati, tapi tidak cukup kuat untuk mengafirmasi sikap. Dalam beberapa hal, seseorang mungkin sedang kesal dengan keadaan yang baru saja ia alami dengan orang lain. Namun, suasana hatinya masih saja terbawa pada saat berbicara dengan kamu.

Ia mungkin menunjukkan bahasa tubuh yang tidak menyenangkan, tapi itu tidak dimaksudkan bagimu. Jangan pernah ragu untuk memakluminya sebelum ada penjelasan yang lebih jelas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun