Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kisah Tragis Fientje de Feniks, Pramuria Tersohor Zaman Kolonial Belanda

20 Februari 2021   15:40 Diperbarui: 20 Februari 2021   17:26 3644
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto Pramoedya Ananta Tour (sumber: cnnindonesia.com)
Foto Pramoedya Ananta Tour (sumber: cnnindonesia.com)
Fientje de Feniks, meskipun tidak dikenal luas oleh masyarakat Indonesia, tetapi kisahnya akan selalu menjadi inspirasi bagi keadilan yang terkuak. Ia terkenal di zamannya karena didaulat sebagai pelacur kelas atas. Mirisnya, justru kematian menggenaskan yang menegaskan predikat tersebut.

Potret kejadian 100 tahun yang silam masih terbenam hingga menjadi warisan. Prostitusi memang telah berada di bumi Nusantara jauh sebelum Indonesia ada. Para pelacur selalu mendapat lambang sebagai sampah masyarakat, tapi eksistensi mereka adalah simbol dari sikap sampah sosial. 

Seorang Belanda terhormat, kaya, dan berpengaruh tidak akan menyangka bahwa status bukan segalanya. Ia harus merenggang nyawa demi seorang pelacur pribumi.

Meski keadilan sudah ditegakkan, Fientje-Fientje baru akan selalu bermunculan. Hingga pada akhirnya keadilan adalah;

"Hidup yang berarti, dan mati lebih berharga lagi." ~ Pramoedya Ananta Toer.

 

Referensi: 1 2 3 4 5

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun