Kalahnya Jepang membuat aksi pasukan Kamikaze sisa kenangan. Sejarah menandakan kekuatan pasukan Jepang yang tidak akan pernah terlupakan sepanjang masa.
Penggagas Kamikaze, Takijiro Onishi bahkan berpendapat;Â "Saya tidak kalah dalam peperangan ini, melainkan Kaisar [Hirohito]"
"Apakah aksi Kamikaze pada zaman dulu sebanding dengan aksi bom bunuh diri zaman sekarang?"
Dua kubu terbelah. Ada yang pro dan ada yang kontra.
Yang kontra mengatakan bahwa aksi Kamikaze tiada bedanya dengan aksi terorisme. Melakukan tindakan di luar nalar, membunuh diri, hingga menjatuhkan banyak korban.
Namun, yang pro mengatakan bahwa situasi perang di zaman tersebut menuntut adanya upaya mendapat kehormatan dengan membela bangsa.
Menurut Yuki Tanaka dari Hiroshima Peace Institut serta pengarang Hidden Horrors: Japanese War Crimes in World War II (1996), ada perbedaan dasar dari Kamikaze dan aksi terorisme.
Menurutnya penyerangan Kamikaze atas perintah dan persetujuan dari rezim militer sebuah negara. Sementara aksi teroris dilakukan atas perintah dari organisasi yang tidak diakui oleh negara.
Selain itu, aksi terror juga menyasar penduduk sipil tak berdosa. Kamikaze menyasar pasukan, armada, dan instalasi militer dari negara lawan dalam sebuah peperangan resmi.
**
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!