Akhirnya, penulis memilih tempat lain yang sedikit lebih jauh dari keramaian. Agar satwa yang dilepaskan benar-benar bisa menikmati kebebasan.
Makna Fangsheng Dalam Perspektif Buddhisme
Di Buddhisme, Fangsheng dikenal dengan sebutan 'Abhaya Dana.' Maknanya adalah "memberikan kebebasan dari rasa takut." Tidak ada aturan khusus mengenai Abhaya Dana ini. Bisa dilakukan melalui ritual, bagian dari ibadah, atau pun tanpa upacara. Tidak ada aturan bahkan kewajiban untuk melakukannya.
Dalam ajaran Buddhisme, ritual Fangsheng berlandaskan semangat Metta-Karuna yang berarti Cinta-Kasih dan Welas-Asih. Sifat ini merupakan dua dari empat sifat luhur dalam agama Buddha. (Dua lainnya adalah: Muditta, Turut Berbahagia, dan Upekkha, Keseimbangan Batin.)
Ia bagaikan kebajikan dalam bentuk empati pada saat melihat penderitaan makhluk hidup. Baik sesama manusia yang menderita, hewan yang terperangkap, atau pun makhluk lain yang sedang berada dalam bahaya.
Perwujudannya adalah dalam bentuk tindakan membantu sesama makhluk hidup terbebas dari bahaya dan kesusahan. Dengan demikian Abhaya Dana tidak didasari oleh niat-niat lain yang mengikut serta, seperti pengharapan, nazar, atau permohonan.
Abhaya Dana juga tidak dalam bentuk untuk menghapus dosa atau pengganti perbuatan yang salah. Murni, tradisi Fangsheng hanya untuk menimbulkan perasaan cinta dan welas asih dari dalam diri yang terdalam.
Manfaat Fangsheng
Lantas apa manfaat dari tradisi Fangsheng? Jika memang hanya untuk membentuk perasaan welas asih, bukankah kita bisa melakukannya kepada orang yang tersayang?
Memang bukan namanya manusia, jika tidak memperhitungkan untung rugi dari setiap tindakan. Namun, tidaklah salah, karena setiap tindakan harus didasari oleh motivasi.
Pada artikel yang berjudul:Â Algoritma Beramal, Menciptakan Rezeki Melalui Dana Parami, penulis telah membahas mengenai keberadaan Dana Parami, alias Paralisme Kesempurnaan yang merupakan amalan terbesar dalam hidup.