Sebabnya, bahasa dan nama adalah kunci utama pembauran. Tionghoa di Malaysia masih menjaga budaya mereka dengan sangat erat. Akibatnya tidak semua fasih berbahasa Melayu. Banyak pula yang masih hidup dengan berkiblat ke nasionalisme tanah leluhur. Tentu hal ini bukanlah sebuah contoh nilai kebangsaan yang baik.
Kebijakan Soeharto memang terkenal represif, tapi Bangsa Indonesia terbukti bisa menjadi bangsa yang disegani. Bisa hidup tanpa peperangan dan bencana kelaparan adalah sebuah hal yang sangat patut disyukuri.
Ada pun Budaya Tionghoa yang kini sudah terbuka, adalah sesuatu hal yang harus dihormati tanpa harus dilebih-lebihkan.
Mengapa?
Karena Tionghoa Indonesia adalah bagian dari Bangsa Indonesia. Tionghoa hanyalah garis keturunan, tapi darah dan tulangku 100% Indonesia.
Saya Cina, karena Saya Indonesia. Jayalah Bangsaku, Jayalah Negeriku.Â
Selamat Tahun Baru Imlek 2572/2021. Gong Xi Fa Chai
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI