Selain gelar bumi Blambangan, kota Banyuwangi juga dikenal dengan nama "Kota Santet." Hal ini berhubungan dengan banyaknya praktik perdukunan di kota ini. Sebuah peristiwa yang bernama "geger santet (1998)," memakan korban 100 orang lebih yang dibunuh secara sadis karena diduga memiliki ilmu santet. Mulai dari dipenggal hingga diarak keliling kota.
Gelar sebagai kota dukun tidak didapat begitu saja. Pati memiliki sejarah panjang dengan dunia gaib. Di kota ini ada banyak makam tokoh spiritual legendaris di Jawa, seperti Sunan Kalijaga, Syekh Jangkung, Sunan Kudus, dan Sunan Muria.
Berbicara mengenai ilmu santet di pulau Jawa, masyarakat tidak boleh lupa dengan eksistensi Suku Baduy, Banten. Mendapatkan gelar sebagai salah satu suku dalam, saat ini Suku Baduy mulai makin terbuka terhadap masyarakat luar.
Namun, Suku Baduy tidak seseram apa yang terdengar. Mereka adalah warga yang sangat ramah. Tapi, jangan coba-coba bikin masalah. Jika ada adat istiadat yang dilanggar, dijamin berbagai peristiwa menyeramkan akan datang menghampiri.
Santet dan ilmu hitam tidak hanya popular di pulau Jawa saja. Beberapa tempat dan suku daerah di Nusantara ini juga memiliki kisah yang tidak kalah seram.
Di Sulawesi Selatan, tempat penulis berada sebagai contohnya. Ada suku Kajang Ammatoa yang terkenal selalu mengenakan baju berwarna hitam-hitam. Warna hitam sendiri bermakna kesederhanaan, kesetaraan, dan juga kematian yang bisa kapan saja datang menghampiri.
Legenda ilmu dari daerah ini bernama doti kajang. Kisahnya cukup menggetarkan. Konon yang jago bisa membuat kepala seseorang lembek bagai dodol. Cukup bisa bikin orang merinding hingga nyawa melayang.