Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Naskah Asli "Alice in Wonderland," Kampanye Narkoba dan Literasi Porno Pertama di Dunia?

2 Februari 2021   18:19 Diperbarui: 2 Februari 2021   18:33 429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tokoh Mad Hatters yang diperankan oleh Johnny Depp (2010). Sumber: youtube.com

Para kritikus mengungkapkan banyaknya ilustrasi terkait ginekologi. Lubang dan anak kunci ditafsirkan sebagai hubungan seks, dan sang ulat digambarkan sebagai penis.

Alice in Wonderland (sumber: id.aliexpress.com)
Alice in Wonderland (sumber: id.aliexpress.com)
Sejumlah pihak juga menafsirkan melarnya leher Alice sebagai proses ereksi. Lalu, bagian dimana Alice harus mengipas-ngipas dirinya untuk kembali menciut, disusul dengan air matanya yang asin dan menggenang hingga ke dagunya, dikiaskan sebagai masturbasi.

Lebih parah lagi, karakter Alice digambarkan sebagai seseorang yang cemburu kepada kaum pria karena memiliki penis. Dalam dunia psikologi, kondisi kejiwaan ini dikenal dengan istilah "penis-envy."

Propaganda Narkoba Terselubung

Salah satu penulis favorit Dodgson adalah Thomas De Quincey. Ia adalah seorang anggota "Confessions of an English Opium Eater," alias komunitas yang mempropagandakan konsumsi opium (sejenis narkoba).

Memang tidak ada bukti jika Dodgson pernah bermain-main dengan narkoba, tapi bukan namanya kritikus jika tidak melihat kejanggalan.

Kisah Alice dilanjutkan dengan keberadaan seekor ulat yang sedang menghisap hookah (hisapan uap tembakau) sambil duduk di atas jamur. Mungkin tidak ada hubungannya dengan opium, tapi para pencinta narkoba terlanjur menafsirkannya dengan keadaan teler berat.

Alice in Wonderland (sumber: carleton.edu)
Alice in Wonderland (sumber: carleton.edu)
Bahkan lagu sang White Rabbit gubahan Jefferson Airplane yang mengaku terinspirasi dari kisah Alice in Wonderland ini seakan-akan menegaskan tafsiran ini.

"Remember what the Dormouse said / Feed your head, feed your head."

"Ingatlah apa yang sang tikus katakana / Suaplah kepalamu."

Lagu yang sangat terkenal di era 1960an ini oleh banyak pihak digambarkan sebagai pesan terselubung kampanye Narkoba di Amerika Serikat saat itu.


Image sebagai kisah dongeng yang mempromosikan narkoba juga ditegaskan pada film Matrix (1999). Salah satu kalimat pada potongan film ini berisikan,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun