Tahun tikus belum juga berlalu, kerbau sudah datang menunggu. Meskipun takdir sudah tersurat, tetapi nasib baik belum kunjung tersirat.
Tahun tikus yang berkonspirasi dengan masa pandemi, membuat banyak orang gerah dengan label cap tikus. Manusia yang sudah capek menanti, kini berharap hoki sang kebo bisa menghibur lara di hati.
Metafisika China menggunakan simbol 12 hewan sebagai penanda tahunan. Konon keputusan ini dikarenakan dikarenakan masih banyak orang China jaman dulu yang buta literasi. Namun, pemilihan hewan tidaklah serampangan.
Katanya sih, unsur metafisika yang mempengaruhi jenis hewan terpilih, juga menyatakan bahwa setiap keadaan dan manusia yang lahir pada tahunnya, mewakili sifat hewan yang terpilih pada tahun tersebut.
Tidak heran dengan segala cocokologi yang ada, tahun tikus dianggap sebagai tahun yang membuat manusia serasa hidup dalam kubangan.
Namun, bukan namanya manusia jika tidak optimis. Kerbau yang juga hidup di kubangan, seolah-olah berubah menjadi kerbau sakti tunggangan para dewa.
Tidak masalah, namanya juga hidup. Harapan dan kepercayaan terasa perlu untuk membuang jauh rasa pilu.
Untuk itu, marilah kita mulai optimisme tahun ini dengan melihat apakah energi sang kerbau bisa benar-benar membantu kita keluar dari kubangan.
Dikutip dari sumber China Highlights, Shio Kerbau itu adalah pekerja keras yang tekun dan bertekad. Mereka memiliki kesabaran dan keinginan kuat untuk membuat kemajuan. Tidak heran jika mereka sering mencapai tujuan dengan upaya yang konsisten.
Shio Kerbau juga dikenal sebagai perencana yang matang. Apa pun dijalankan dengan penuh perhitungan yang detail terperinci. Mereka tidak mudah terpengaruhi oleh orang lain atau lingkungan.
Selain itu, Shio Kerbau juga memiliki sifat alami yang jujur, patriotik, menyayangi keluarga dan mementingkan pekerjaan. Jangan kaget jika banyak yang mengatakan bahwa mereka sering menikmati kesuksesan besar dengan segala upaya dan ketekunan yang ditempuh.
Akan tetapi, shio ini juga disebut sebagai yang paling lemah dalam berkomunikasi. Mereka tidak pandai mengutarakan maksudnya kepada orang lain. Dalam beberapa situasi, mereka bahkan merasa tidak perlu untuk meminta pendapat kepada orang lain.
Shio kerbau terkenal dengan sifat mereka yang keras kepala dan selalu berpegang teguh pada prinsipnya sendiri. Â
Analisis ini dibuat berdasarkan karakter umum dari hewan kerbau yang diterjemahkan melalui sudut pandang manusia. Tapi, apakah manusia sudah mengenal betul semua sifat kerbau? Bagaimana jika ternyata ada misteri dari sang kebau yang tidak dipahami oleh manusia?
Bisa saja misteri tersebut juga mewakili kejadian pada tahun ini, yuk kita simak;
Kerbau itu Ganas
Bahkan dalam kondisi tenang sekali pun kerbau bisa saja menyerang mahluk sekitarnya dengan tanduknya yang panjang. Di Afrika, mereka termasuk dalam kategori The African Big Five atau sebutan bagi lima hewan yang paling berbahaya untuk diburu.
Anggota The Big Five lainnya adalah macan tutul, singa, gajah, dan badak. Predikat ini diberikan kepada kerbau liar karena perilaku mereka yang tidak dapat diprediksi dan agresif. Tidak jarang banyak pemburu yang merenggang nyawa, sehingga julukan Black Death (Kematian Hitam) pun tersemat padanya.
Kerbau itu Protektif dan Posesif
Kerbau adalah hewan yang bergerak secara kelompok. Mereka diketahui sangat protektif, terutama terhadap anggota kawanan yang sedang sakit atau sudah tua.
Dilaporkan mereka pernah membunuh seorang pemburu di Afrika Selatan pada tahun 2018, karena pemburu tersebut membunuh salah satu kawanannya sehingga memicu amarah kelompok.
Selain itu, secara natural kelompok mereka terbagi atas dua bagian besar. Kawanan pertama adalah kawanan jantan, sementara yang kedua terdiri dari kaum maternal induk dan anak.
Kerbau muda akan hidup dalam kelompok maternal, hingga mereka berusia 3 tahun. Setelah itu para "pemuda" tersebut akan meninggalkan kelompok maternal dan bergabung dengan kaum pejantan.
Kerbau itu Hama
Jika kita mengenal kerbau sebagai ternak peliharaan yang jinak, tidak demikian di alam liar. Di Afrika mereka dianggap sebagai hama. Mereka cukup sering terlihat menerobos pagar pembatas petani dan menghancurkan ladang milik petani.
Selain itu, mereka juga terkenal sebagai hewan yang menyebarkan penyakit kepada ternak, khususnya tuberculosis dan berbagai jenis penyakit lainnya.
Kerbau itu Hampir Punah
Rangkaian konflik dengan manusia membuat jumlah kerbau liar semakin tergerus. Saat ini mereka telah berstatus "hampir terancam" dengan jumlah di alam liar yang tersisa 400 ribu saja.
Mereka juga termasuk hewan yang dengan tingkat kelahiran yang rendah. Satu betina hanya bisa melahirkan satu anak saja setelah 9 higga 11 bulan hamil. Inilah yang menjadi alasan mengapa eksistensi mereka terancam.
Kerbau itu Demokratis
Siapa yang menyangka jika sikap kerbau yang sering dihubungkan dengan "keras kepala" ternyata adalah hewan yang demokratis. Keunikan dari kerbau liar adalah melakukan proses voting oleh seluruh anggota kelompok untuk menentukan ke mana arah selanjutnya mereka akan pergi.
Ditulis dalam Animal Diversity, bahwa cara kelompok kerbau menentukan arah selanjutnya adalah dengan pandangan. Jika mayoritas kelompok memandang ke arah yang sama, maka ke sanalah mereka akan pergi selanjutnya.
Lucunya, "hasil voting" ini dikumpulkan oleh seekor betina yang akan berdiri untuk pertama kalinya menuju ke arah yang sudah ditentukan. Langkahnya kemudian disusul oleh kerbau-kerbau lain dalam kelompok.
Kerbau Memiliki Misteri yang Belum Terpecahkan
Konon kawanan kerbau sering menghadap ke arah utara bumi. Swabine Begall, seorang ahli binatang dari Jerman pernah membuktikannya. Ia menggunakan foto satelit Google Earth dan mengamati 8510 ekor kerbau di 308 lokasi yang berbeda. Hasilnya sama, dalam segala cuaca, kawanan kerbau selalu menghadap ke arah utara yang sama.
Belum ada kepastian mengenai jawaban atas misteri ini, Namun, para ahli menduga bahwa kerbau mampu mendeteksi posisi magnet bumi. Kawanan kerbau ditenggarai menggunakan acuan tersebut untuk bergerak, sehingga tidak tersesat jika menempuh perjalanan.
**
Jika ingin menggunakan cocokologi lanjutan terhadap sifat kerbau yang mempengaruhi tahun kerbau ini, maka kita dapat membuat beberapa kesimpulan baru atas rahasia kerbau yang belum banyak diketahui orang ini.
Pertama, Kerbau itu Ganas
Situasi pandemi menimbulkan kondisi yang tidak bisa diprediksi. Semoga saja ini tidak menandakan sifat manusia yang akan menjadi agresif dan tidak dapat diprediksi.
Kedua, Kerbau itu Protektif dan Posesif
Apakah kelanjutan dari pandemi akan menimbulkan kelompok-kelompok kerbau baru di dunia? Semoga saja manusia tidak menganggap dirinya kerbau yang hanya mengenal sesama kerbau saja. Dengan kata lain, semoga toleransi tetap terjaga dengan aman dan sentosa.
Ketiga, Kerbau itu Hama
Sikap mereka yang tidak peduli dan sering berkonflik bukanlah sesuatu yang diharapkan selama ini. Apalagi sebagai pembawa penyakit menular. Semoga tidak ada manusia yang bersikap acuh, layaknya kerbau yang berkeliaran membawa penyakit menular.
Keempat, Kerbau itu Hampir Punah
Semua disebabkan karena konflik berkepanjangan dari sifat mereka. Semoga manusia menyadari bahwa konflik yang tak berkesudahan hanya akan mengarah kepada kehancuran.
Kelima, Kerbau itu Demokratis
Dalam situasi serba sulit, seharusnya suara terbanyak adalah yang patut dihargai. Menjadi hewan yang demokratis memberikan contoh kepada manusia akan kesakralan dari aturan mayoritas (majority rule). Jangan menjadi manusia yang melawan arus, jika tidak ingin tergerus.
Sekali lagi, kelima hal ini hanya mencoba untuk mencocokan sifat kerbau dengan tahun kerbau. Metafisika China penuh dengan filsafat yang dipelajari dari alam. Jika hal tersebut bisa membawa perubahan yang baik bagi manusia, maka sepatunya dicontohi.
Alam telah memberikan banyak pelajaran bagi manusia. Salah satu yang paling dahsyat adalah keseimbangan semesta. Melakukan sesuatu pada porsinya dengan tidak mengubah pola yang ada.
Bagaimana dengan misteri kerbau yang selalu menghadap utara? Apakah itu penanda arah hoki di 2021 ini? Atau jangan-jangan akan terjadi fenomena alam baru bahwa matahari akan terbit dari utara. Walahuallam!
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H