Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Orang Bijak Minum Jamu, Orang Hebat Baca Jampi, Orang Pintar Pakai Jimat

24 Januari 2021   13:29 Diperbarui: 24 Januari 2021   13:46 1662
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilustrasi Bakul Jamu Zaman Dulu (sumber: kabarsidia.com)
Ilustrasi Bakul Jamu Zaman Dulu (sumber: kabarsidia.com)
Meskipun di bawah penjajahan kolonial Belanda, ketenaran jamu tidak tergoyahkan dengan sistem pengobatan modern. Buku pertama tentang jamu malah ditulis oleh seorang wanita asal Belanda, yang bernama Kloppernburg-Vesrsteegh, di tahun 1911.

Peneliti asal Eropa lainnya yang bernama Jacobus Bontius, juga menulis sebuah buku yang mengulik komposisi tentang minumam tradisional jamu ini.

Popularitas jamu memuncak pada abad ke-19 bagi warga Eropa. Saat itu banyak dokter dan peneliti asal Eropa menemukan khasiat pada jamu yang mampu menyembuhkan beberapa penyakit 'aneh' di saat itu.

Foto Penjual Jamu (sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Foto Penjual Jamu (sumber: goodnewsfromindonesia.id)
Melestarikan budaya Indonesia adalah hal yang baik untuk dilakukan. Walaupun demikian pengaruh budaya asing juga bisa menjadi pelengkap asimilasi. Pencampuran budaya memang tak terelakkan, terlebih di dunia tanpa batas seperti sekarang.

Cara menyikapi budaya Indonesia yang baik adalah dengan memperlakukan seluruh budaya di dunia pada level yang sama. Tidak menganggap kebudayaan tertentu lebih tinggi dari yang lainnya. Dengan kata lain: Menghargai budaya lain tanpa harus mengikis budaya sendiri.

Pada dasarnya budaya terbentuk dari pola hidup setiap bangsa dalam kondisinya masing-masing. Tuhan menciptakan semua manusia sederajat, tidak ada yang lebih tinggi atau rendah.

Janganlah menutup diri terhadap sesuatu yang dianggap kuno. Jangan pula nyinyir terhadap sesuatu yang dianggap tak ilmiah. Hargai setiap warisan pemikiran para leluhur dengan sopan dan penuh santun, termasuk jampi dan jimat.

Masihkah Engkau Tidak Percaya? 123456789 (Kode Keras!!!).

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun