Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Mengapa Vaksin Harus Melalui Suntikan dan Harus Sampai Dua Kali?

21 Januari 2021   19:57 Diperbarui: 21 Januari 2021   20:03 483
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi vaksin melalui suntikan (sumber: business-standard.com)

Hingga saat ini, tidak ada satu pun ilmuwan yang berani menjamin seseorang yang sudah divaksin akan kebal covid 100%. Dalam uji klinis di Bandung saja, 25 orang relawan tetap terinfeksi.

Lantas apa gunanya vaksin?

Salah satu fungsi vaksinasi adalah meminimalkan dampak jika terinfeksi. Jika Covid-19 bisa membuat seseorang dirawat secara intensif di ruang gawat darurat, mereka yang sudah divaksin, mungkin hanya menunjukkan gejala ringan atau bahkan tanpa gejala jika terinfeksi.

Seorang sahabat pernah berkata, jika tidak ada jaminan 100% kekebalan, maka ia tidak akan vaksin.

Ini bukan hanya tentang kita saja. Dengan kondisi tetap terpapar, tetapi hanya gejala ringan, maka kita telah mendonasikan tempat kita di rumah sakit bagi orang lain.

Jatah kamar ICU, jatah tempat tidur, jatah penanganan tenaga medis, hingga jatah ventilator. Semuanya bisa direlakan kepada yang lebih membutuhkan nantinya.

Yang perlu ditanamkan adalah, meskipun diri kamu tetap divaksin, kamu tetap masih bisa menularkan virus ini kepada orang lain. Oleh sebab itu, 3M masih perlu dilakukan dengan ketat.

Menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan bukan menjadi protokol kesehatan yang sudah bisa dilanggar bagi penerima vaksin.

Bagi penulis sendiri, bersolidaritas dalam gerakan vaksin bagi Indonesia adalah wujud tanggung jawab terbesar diri kita sebagai bangsa untuk memulihkan pandemi di Indonesia.

 

Referensi: 1 2 3 4

SalamAngka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun