Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Artikel ke-500, Menulis Angka Jelimet Menjadi Artikel yang Mumet

15 Januari 2021   15:04 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:16 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun sebagai seorang Kompasianer yang juga Numerolog, saya tidak pernah menghubungkan angka dengan jumlah tulisan. Namun, kali ini saya memutuskan tampil beda. Sebabnya ada sebuah tulisan yang telah dibuat oleh Kompasianer I Ketut Suweca, yang bisa diklik di sini.

Gegara artikel Bli Ketut ini, saya pun memutuskan untuk menuangkan tulisan ke-500 di Kompasiana. Tidak ada hubungan dengan Numerologi. Murni hanya sebuah keinginan berbagi. Siapa tahu saja bisa bermanfaat bagi pembaca.

**

Tepat 411 hari saya bergabung di Kompasiana dengan status "bukan penulis andal." Tidak pernah mengenyam pendidikan resmi tentang kepenulisan dan tidak pernah meraih prestasi di dunia literasi.

Menulis di Kompasiana dimotivasi oleh hobi yang baru kutekuni dalam satu dasawarsa terakhir. Menjadi Numerolog Jelas adalah sebuah tantangan. Menumpahkan isi otak yang jelimet ke dalam tulisan yang tidak bikin mumet, jelas bulet.

Menurut hematku, dengan meninggalkan jejak literasi, maka seharusnya ide yang tertuang tidak akan hilang terlekang. Syukur alhamdulilah, ternyata tulisan yang kubuat mampu menarik perhatian banyak pembaca.

Jujur awalnya tidak mudah. Bagaimana mungkin angka jelimet bisa menjadi sebuah informasi yang ramai disukai? Tulisan-tulisan pertamaku di Kompasiana ini, mengganjarku dengan tiga label prestisius. Dukun, Paranormal, dan Musyrik.

Artikel semacam ini (mungkin) hanya diminati oleh beberapa orang yang gemar membaca sambil ngupil saja. Jangan harap pembaca kritis seperti Kamu, Kamu, dan Kamu akan tertarik. Menciptakan artikel yang bermutu diminati banyak orang bukanlah perkara remeh.

Layaknya orang yang frustasi, aku mulai berpikir. Dunia gaib mungkin bisa jadi solusi agar tulisan ramai dibaca orang. Dari sinilah asal-usul "jimat keberuntungan" mulai berpetualang di Kompasiana.

**

Aku cukup sering menitipkan jimat pada kolom komentar laman para sahabat Kompasianer. Jimat itu adalah pesan untuk mengubah tulisan tersebut menjadi Artikel Utama. Hasilnya, kejadian beneran!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun