Oh ya, ngomong-ngomong mengenai waktu. Jam penayangan juga penting lho. Menanyangkan artikel bernas di subuh hari jam 3, hanya akan mengundang tawa Mba Kunti dan tangis Mbah Buto.
Nah, saya menyertakan sebuah tulisan yang sangat bermanfaat terkait hal ini dari Kompasianer Himam Miladi. Sila klik di sini: "Kapan Waktu Terbaik untuk Menayangkan Artikel di Kompasiana?"
Jangan lupa untuk mengemas tulisanmu dengan bungkus yang menawan. Judul itu penting, Sobat! Ada tiga tautan yang bisa saya berikan dari rekan Kompasianer Listhia H. Rahman, Himam Miladi, dan Ruang Berbagi. Sila baca disini;
"Membuat judul yang Menarik Pembaca, Gimana sih?" Listhia H. Rahman
"6 Cara Memberi Judul yang Klik Banget bagi Psikologi Pembaca."Â Himam Miladi
"7 Tips Membuat Judul Cantik dan Menarik." Ruang Berbagi.
Kalau saya sendiri sering membuat judul dengan menggunakan perasaan saja. Kata Guru Khrisna Pabichara adalah "Rasa Baca." Kuncinya harus enak terdengar dan tidak biasa.
Enak terdengar karena menggunakan rima kata, dan tidak biasa karena bersifat nyeleneh namun tetap sopan. Agak susah dijelaskan, karena ia sangat tergantung kepada selera pribadi.
Jika kepribadianmu berkata lain, silahkan ikuti kata hatimu. Pada akhirnya kamu juga akan tahu, judul mana yang paling sesuai dengan karakter tulisanmu.
Frekuensi penulisan juga penting. Rumus matematikanya sederhana saja. Satu artikel dibaca oleh 100 orang, agar bisa dibaca oleh 1500 orang, maka terbitkanlah 15 artikel.
Dengan lebih sering menerbitkan tulisan, maka orang akan semakin mengenal siapa diri Anda. Kalau saya sih sudah punya target one day one article. Jika kamu sibuk, buatlah frekuensi yang berpola. Entah tiga hari sekali, dua hari sekali, atau seminggu sekali.