Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Artikel ke-500, Menulis Angka Jelimet Menjadi Artikel yang Mumet

15 Januari 2021   15:04 Diperbarui: 15 Januari 2021   21:16 1069
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Artikel ke-500 (sumber: kompasiana)

Kedua, Perbaiki Nama Lapakmu

Yang paling umum tentunya adalah nama lengkap dan asli. Akan tetapi, nama adalah keuntungan kompetitif (competitive advantage). Ada nama yang terlalu umum, macam "Rudy Gunawan." Itu tak bagus. Ada nama yang terlalu panjang seperti "Abdullah panjang bin Ahmad lebar von lapangan sepakbola," dan ada juga nama yang susah dibaca kayak "namainisusahdibaca." 

Jika anda pede menggunakan nama tersebut, silahkan saja. Namun ingat anda akan bersaing dengan yang lebih mudah diingat, seperti Ayah Tuah, Mas Sam, Mbah Ukik, Om Gege, B, Sirpa, Tante Virus hingga Ozy V Alandika (yang terakhir rada maksa).

Ketiga, Rajin Blogwalking

Tiada yang bisa mengalahkan durabilitas dan durasitas. Kompasianer legendaris Opa Tjiptadinata dan Oma Roselina sudah membuktikannya. Siapa yang tidak kenal mereka? Jika ingin lapak anda ramai dikunjungi, kunjungilah lapak orang lain.

Anda mungkin bisa mulai dengan langkah sederhana, seperti mengunjungi lapak saya dan memberikan tanda vote dan komentar pada tulisan ini. Kalau tidak mau, ya tidak apa-apa. Tapi, ingat ya, selain jimat aku juga bisa kirim santet!  

Aksi berikutnya adalah memperbaiki barang dagangan. Ada dua cara yang bisa dilakukan

Pertama, menjual produk yang lagi laku di pasaran.

Istilah ekonominya adalah "bertarung di pasar becek." Para pembaca biasanya suka dengan isu terkini, atau yang berhubungan dengan sesuatu yang dinamis. Coba lihat Elang Salamina dan Fery W. Keduanya sangat jago menjual produk umum dengan kemasan yang berbeda.

Kalau diartikan ke dunia nyata, mereka berdua mampu menjual bakpao dalam kemasan baju berbi. (imajinasi ada pada Anda).

Dari ke-20 Kompasianer terpopuler, minimal ada 8 Kompasianer yang menurut pengamatanku bermain di pasar becek politik ini. Kamu bisa saja mengikutinya, tetapi jangan sampai menjual mi instan yang itu-itu saja. Apalagi memasukkan opini yang umum dan terasa hambar.

Anda bisa memasukkan sesuatu yang berbeda, seperti kuah peristiwa, bumbu spesialisasi, hingga sambal opini. Angkat isu terkini dari perspektif yang berbeda dan jarang dibahas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun