Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Filosofi Yin-yang dalam Masakan China, Resep Rahasia Tiada Tara

10 Januari 2021   12:34 Diperbarui: 10 Januari 2021   12:55 1376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beggar's Chicken (Ayam Pengemis), Husband and Wife's Lung Slice (Potongan Paru-paru Suami Istri), Ants on The Tree (Semut di atas Pohon), dan Buddha Jumps Over the Wall (Buddha Melompati Tembok).

**

Makanan China (Chinese Foods) memang unik, Bukan hanya masalah keragaman rasa, tapi juga hikayat di belakangnya. Hal ini disebabkan karena kebudayaan dan sejarah China kuno selalu menempatkan filosofi dalam berbagai aspek kehidupan.

Pun halnya dengan masakan. Konsep Yin-yang dan Lima Elemen Wu-xing secara tradisional telah menjadi prinsip filsafat dalam setiap masakan. Kompleksitas resep, nama, dan teknik pengolahan, semuanya harus selaras dengan hukum alam dan juga tata krama.

Konsep Yin-Yang dalam Masakan China

Secara singkat, filsafat 'Yin-yang' menjelaskan bahwa fenomena alam memiliki hubungan dengan dua kekuatan yang berlawanan, tetapi saling mendukung satu sama lain. Filsafat 'Yin-yang' ini menjadi prinsip dasar dari pengolahan hampir seluruh masakan China.

Secara umum masakan yang mengandung banyak air, seperti rebusan, kukusan, kuah, disebut dengan Yin, karena sifatnya yang dingin. Sementara makanan berlemak, digoreng, dibakar, disebutkan memiliki sifat Yang atau sesuatu yang panas.

Konsep keseimbangan ini mengajarkan bahwa penyajian makanan yang tepat dan lezat harus mampu mewakili unsur Yin-yang di dalamnya. Bukan hanya penyajian saja, namun juga pemilihan bahan dan teknik pengolahan yang baik.

Masyarakat China kuno meyakini bahwa apa yang tersedia di alam pasti memiliki salah satu unsur dari Yin atau Yang. Oleh sebab itu, makanan yang berkelas harus bisa mengandung bahan atau rempah yang merupakan penggabungan dari kedua unsur ini.

Teori ini juga percaya bahwa konsep waktu sangat mempengaruhi keseimbangan. Sebagai contoh, pada saat cuaca sedang dingin, makanan dengan unsur Yang haruslah diutamakan. Begitu pula pada saat udara sedang panas, mengkonsumsi makanan dengan unsur Yin sangatlah disarankan.

Konsep waktu juga mempengaruhi durasi teknik memasak. Pengolahan yang cepat dan kasar, seperti tumis dan goreng disebut berhubungan dengan Yang, sementara mengukus atau merebus lama untuk mendapatkan hasil yang maksimal disebut dengan teknik Yin.

Lebih jauh lagi, filosofi Ying-yang ini juga mengajarkan diet yang tepat bagi masyarakat China agar kesehatan dapat terjaga prima. Seseorang yang sudah terbiasa memakan diet yang seimbang, akan membantunya terhindari penyakit dan juga permasalahan emosi.

Konsep Lima Elemen Wu-xing dalam Masakan China

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun