Ia disebut sebagai 'kapitalis penjahat' hingga 'hantu penghisap darah.' New York Times mengungkapkan bahwa pergeseran citra bos Alibaba ini berasal dari kritik pemerintah China terhadap kerajaan bisnisnya.
**
Kondisi ekonomi China mengalami masa gelap setelah pandemi menyerang. Semakin banyak yang pesimis bisa menggapai kesuksesan seperti Ma. Padahal sebelumnya China dikenal sebagai negara pencetak miliarder baru. Totalnya melebihi jumlah gabungan miliarder Amerika Serikat dan India.
Virus Corona menurunkan tingkat konsumsi secara 5% nasional. Sementara konsumsi barang mewah di China naik hampir 50% dibandingkan 2019. Gaya hidup penduduk China sudah berubah ke arah konsumtif, akibat godaan belanja perusahaan Alibaba yang mulai merasuki sektor masyarakat bawah.
Mereka menjadi semakin membenci uang yang telah dipinjam melalui pinjaman online yang diperoleh dari perusahaan Jack Ma. Utang yang dipinjam bukannya membantu, tapi melilit.
Lulusan perguruan tinggi yang masih muda sudah semakin sulit mendapat kerja, meskipun dengan gaji rendah. Sektor properti semakin susah. Harga tanah dan rumah baru hanya mampu dibeli oleh segelintir orang kaya.
Dengan segala kesuksesan dan kekuatan ekonomi China, gerakan kebencian terhadap orang kaya mulai bermunculan. Jack Ma muncul sebagai ikon yang terasa pas dengan kebencian tersebut. Hal ini tentunya tidak lagi sesuai dengan semangat kebersamaan yang menjadi tujuan utama dari ideologi Partai Komunis yang masih berkuasa hingga saat ini.
Setelah genderang perang ditabuhkan oleh Ma, Partai Komunis China lebih dari senang menanggapi respon kebencian warga China terhadap bos Alibaba ini. Caranya adalah melalui pengawasan anti monopoli dan mencegah ekspansi modal yang tidak teratur.
**
Kembali kepada kelanjutan kisah Ali Baba;
Istri Kasim melaporkan hilangnya kakak Ali Baba ini setelah pergi ke gua penyamun. Ali Baba kaget karena ia tidak tahu jika Kasim akan pergi ke sana.
"Aku akan mencarinya," ujar Ali Baba mencoba menenangkan kakak iparnya tersebut.
Ia pun bergegas mencari Kasim dan menemukannya terkulai lemas terikat di depan pintu gua. Ali Baba kemudian memboyong kakaknya itu ke rumah tabib yang paling terkenal di kampungnya.
Sewaktu kembali ke gua, para penyamun kaget mendapatkan Kasim yang sudah tidak ada lagi di tempat. Mereka kemudian pergi ke desa untuk mencari Kasim.
Pimpinan penyamun bertanya kepada warga desa, "Apakah kamu mengenal seorang miskin yang tiba-tiba berubah menjadi kaya?" Salah satu warga menyebutkan nama Ali Baba.
Para penyamun pun bergegas ke rumah Ali Baba dan bermaksud membunuhnya dan mengambil kembali harta yang telah ia ambil. Namun, salah satu tetangga Ali Baba yang mendengarkan percakapan tersebut segera pergi ke rumah Ali Baba dan memberitahukan semuanya. Ali Baba pun menyusun strategi.
Sorenya, sang kepala penyamun menyamar sebagai pejalan yang tersesat. Ia meminta izin kepada Ali Baba untuk menginap di rumahnya. Ali Baba yang sudah mengetahui rencana para penyamun pun mengizinkannya dengan tetap bersikap baik.
**