Nayanika bukanlah tipe wanita yang setia. Ia sudah menjalani pernikahan dengan Segara, seorang pria dari pulau seberang. Baginya, pernikahan adalah sebuah mahligai jaminan status jasmani, tetapi bukanlah birahi.
Sebelum resmi menjadi istri Segara, Nayanika yang akrab disapa Naya, adalah seorang wanita yang sudah bercerai. Perselingkuhan ditenggarai sebagai penyebab kandasnya janji suci. Frustasi dengan keadaannya, Naya mulai berkenalan dengan dunia malam metropolitan.
Ia mulai menjajakan tubuhnya kepada siapa saja yang ingin menikmati. Bukan masalah uang. Naya mewarisi banyak harta dari almarhum orangtuanya, bekas pengusaha sukses. Ia rajin bergonta-ganti pacar. Dari berondong hingga ke suami orang. Dari rakyat jelata sampai ke bule kaya.
Ia bertemu dengan Segara dalam sebuah pesta yang diselenggarakan oleh Amy sahabatnya. Segara begitu menawan. Tidak membutuhkan waktu yang lama bagi mereka untuk janji cinta semalam. Namun, hanya butuh waktu yang singkat untuk janji suci pernikahan. Nayanika jatuh cinta.
Dua tahun pernikahan terisi dengan catatan manis penuh kisah erotis. Segara dan Naya adalah contoh pasangan ideal dari kisah sensual ala novel seksual. Hingga suatu waktu, Segara harus pergi meninggalkan Naya selama enam bulan untuk kontrak kerja barunya di pulau seberang.
Nayanika yang kesepian mulai kebosanan. Ia tak mampu menahan sisi liarnya dari kebiasaan masa lalu. Pucuk dicinta, ulam pun tiba. Naya yang merindukan cinta, bertemu dengan Alvin yang menggoda. Petualangan demi petualangan kembali meniti. Hasrat membara tercoreng dusta dalam janji suci.
Adalah Amy yang mempertemukannya dengan Alvin, sahabat yang sama yang memperkenalkannya dengan Segara. Naya tak merasa bersalah. Ia tak pernah mencintai Alvin. Dirinya bahkan mengaku semakin mencintai Segara setelah kejadian itu.
Kenyataan baru yang menghebohkan datang dari Amy. Di suatu malam yang dingin, Naya dan Amy terlibat dalam sebuah percakapan. Kedua insan ini berbagi memori masa lalu yang berpeluh kelam. Petualangan liar yang dilalui bersama, bagaikan api dalam sekam yang setiap saat bisa membekam. Dalam kesempatan itu, Amy juga membuka lebih jauh rahasia dari Segara.
"Segara meniduri banyak wanita." Suara Amy keluar dari mulutnya yang berbau alkohol. "Tapi itu hanya sebatas cinta semalam," lanjutnya lagi. Roman muka Naya berubah merah, bukan karena segelas wine yang baru saja diteguknya. Wajah Segara yang merona di tengah desahan napas Amy kini mewarnai pikirannya.
Namun, lucunya Naya tak merasa terganggu. Ia berusaha meyakinkan dirinya, tak pernah cemburu kepada Segara sebagaimana yang Amy pikirkan. "Aku tak peduli, akupun begitu dengan Alvin," sahut Naya acuh. Kulit jarinya yang halus merasakan dinginnya gelas wine yang sudah cukup lama tergeletak di atas meja.
Amy melanjutkan ucapannya. "Segara mencintaimu, Naya. Ia hanya tak mampu membendung hasrat seksualnya dengan para gadis di kantornya." Lirikan mata Amy menancap tajam jauh ke sanubari, membuat Naya membuang jauh telinganya dari hatinya yang mungkin perih.