Sadarilah bahwa rumah adalah tempat berkumpulnya keluarga. Akan tetapi selain tidur besama, berapa banyak aktivitas yang biasa dilakukan bersama. Kepenatan dari aktivitas harian bisa membuat seseorang menjadi lupa akan pentingnya keakraban dalam keluarga.
Di saat malam atau sedang libur, cobalah melakukan hal sepele namun berkesan. Bermain-main dengan anak atau menonton bersama keluarga bisa menjadi ajang hiburan yang bermanfaat. Sesekali mengajak keluarga untuk berekreasi atau makan di luar dapat memberikan memori berkesan yang selalu dirindukan.
Melakukan praktik relaksasi
Jika diri sudah terbiasa melakukan kekerasan kata dalam rumah tangga, maka sudah saatnya untuk memperbaiki situasi. Beberapa cara bisa dilakukan. Praktik meditasi adalah salah satunya.Â
Tetap berkonsentrasi dan bertekad untuk mengubah perilaku melalui praktik meditasi atau relaksasi lainnya dapat membuat dirimu menjauhi sifat buruk yang sudah lama tertanam.
Jadikan kemarahan sebagai bentuk terapi
Jika marah terasa perlu, maka jadikanlah ia sebagai terapi. Keluarga harus memahami bahwa kemarahan adalah hal yang takbisa dicegah. Jika ada salah satu anggota keluarga yang sedang marah, janganlah dibalas dengan kemarahan.Â
Bagi anggota keluarga yang tak bisa menahan amarahnya, maka marahlah dengan alasan. Yang terpenting jangan jadikan kemarahan sebagai suatu kebiasaan. Selain sangat mencekam, kamu juga akan kehilangan rasa hormat.
Menjaga rumah tetap bersih dan asri
Sepele tapi penting. Rumah adalah tempat yang seharusnya nyaman untuk ditinggali. Seringkali karena kesibukan atau kebiasaan, rumah tidak pernah dibersihkan.Â
Teori fengshui mengatakan bahwa rumah yang baik adalah rumah yang bersih tertata. Jika tidak, maka energi buruk akan datang menghampiri. Logikanya adalah suasana hati pada rumah yang asri pasti akan terasa berbeda dengan rumah yang amburadul.
Wasana Kata
Sesungguhnya memang benar bahwa kemarahan adalah bentuk rasa sayang. Seorang anak yang tidak mau mendengarkan, memang kadang harus dimarahi untuk bekal masa depannya.Â
Anak yang terlalu dimanja juga akan membentuk pribadi yang buruk. Ia akan tumbuh menjadi anak yang selalu harus dituruti dan berbagai kepribadian busuk lainnya.Â
Selain itu, tidak ada salahnya juga meluapkan kemarahan pada pasangan. Suami istri yang baik kadang harus bersikeras mempertahankan prinsipnya. Tidak ada seorang pun yang mampu melihat dari dua sisi yang berbeda. Bentuk kemarahan kadang bisa menjadi hal positif untuk saling mengingatkan.Â