Dengan kata lain, Merton mengatakan bahwa seseorang yang memiliki keyakinan yang kuat, pada dasarnya tidak bisa membedakan bahwa kejadian yang diprediksi, sebenarnya merupakan keinginan dirinya sendiri.
Keyakinan ini dapat mepengaruhi proses intrapersonal yang berhubungan dengan bagaimana dirinya berperilaku, dan juga proses interpersonal, yaitu bagaimana perilakunya bisa mempengaruhi sikap orang lain.
Kisah pada awal cerita mengenai Arjuna, Mawar dan Melati merefleksikan hal ini.
Arjuna tidak berselingkuh. Memang ia memiliki kedekatan hubungan dengan Melati, namun semuanya hanya sebatas pekerjaan. Mawar yang merasa yakin dengan prediksinya, kemudian membentuk semacam kondisi intra dan interpersonal terhadap dirinya, Arjuna, dan Melati.
Kedekatan Arjuna dengan Melati, dipicu oleh tuduhan-tuduhan tak beralasan dari Mawar. Merasa berada di perahu yang sama, sang suami kemudian memulai hubungan yang lebih dalam. Ia curhat tentang masalah rumah tangganya kepada Melati. Hingga timbullah pesan dari Melati yang dibaca oleh Mawar. Pesan tersebut tidak lain hanya merupakan dukungan moril kepada Arjuna.
Situasi semakin runyam, akibat tuduhan yang datang bertubi-tubi dari Mawar. Arjuna gerah, dan akhirnya memutuskan untuk menerima gugatan cerai dari Mawar. Merasa Melati sebagi kawan wanita yang paling memahami kondisi rumah tangganya, Arjuna kemudian memutuskan untuk melanjutkan hubungan dengan Melati, setelah kegagalannya dalam membina bahtera rumah tangga dengan Mawar.
Ramalan Swawujud dalam Konteks Diskriminasi
Ramalan Swawujud dapat bermanifestasi dalam berbagai bentuk. Namun, hal yang paling menarik perhatian Merton adalah bagaimana fenomena ini berada pada sikap diskriminasi dan rasialisme masyarakat.
Merton mengatakan bahwa pada umumnya, orang yang rasialis selalu memperlakukan orang dari ras yang berbeda dengan sikap yang sudah tertanam di kepalanya. Mereka akan menjaga jarak, tidak berbicara, bahkan sampai ke sikap yang lebih parah, yaitu mengucapkan ujaran kebencian.
Apa pun yang muncul di kepala mereka, semuanya adalah hal negatif tentang warna kulit berbeda.
Tidak mengherankan jika sikap ini berkembang dalam sebuah grup yang lebih besar, maka konfirmasi kebenaran tentang kejelekan ras berbeda, akan menjadi semakin benar.