Kedua opsi ini benar adanya, mengapa demikian? Mari kita tilik bersama.
Angka 5 memiliki kata kunci bebas, namun juga memiliki pemahaman, "jangan ragu, jangan terpaku, berubah, tidak kaku, dan lain sebagainya."
Angka 2 memiliki kata kunci komunikasi, bisa berarti "berbicara, ungkapkan, tunjukkan, dan lain sebagainya."
Angka 6 adalah cinta, bisa berarti "sayang, kasih, naksir, suka, dan lain sebagainya."
Angka 7Â adalah unik yang bisa juga bermakna "tidak biasa, aneh, lain sendiri, dan lain sebagainya."
Dengan demikian maka angka dan seluruh rangkaian yang anda temui, bisa diartikan menjadi sebuah kalimat.
Apakah ada aturan main dalam menerjemahkan angka ke dalam bentuk kata dan kalimat? Kesalahan terbesar bagi orang awam adalah melihat angka sebagai sebuah bentuk yang kaku, padahal dalam kenyataanya, seorang Numerolog selalu melihat angka dalam bentuk yang sangat fleksibel.
Walaupun demikian, tetap ada beberapa aturan main yang digunakan dalam menggunakan Proses Rangkaian Kesatuan untuk menerjemahkan arti angka.
Pertama, buat kata kunci angka 1 hingga 9 berdasarkan versi anda sendiri. Angka 1 bisa "aku, pertama, mulai, mandiri, jomlo, esa," atau apa saja. Tidak ada yang salah di sini, karena filsafat angka bebas bergerak mengikuti pemahaman pribadi.
Kedua, dalam menyusun kalimat, libatkan kata kunci yang ada pada setiap angka. Jangan terlalu terpaku pada kata kunci. Anda bisa mencari sinonimnya atau pemahaman sejenis dengan arti kata kunci.
Seperti pada contoh Angka 5 dengan kata kunci "bebas." Bisa berarti "jangan ragu, jangan terpaku, berubah, tidak kaku, dan lain sebagainya."