Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Jangan Ikut Kelas Khrisna Pabichara Jika Tidak Ingin Menyesal

15 Desember 2020   12:29 Diperbarui: 15 Desember 2020   12:49 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Khrisna Pabichara (sumber: kompasiana.com)

Mba Anis Hidayatie sebagai salah satu inisiator mulai merayu para penulis di Kompasiana untuk bergabung bersama yang ia katakan sebagai "momen indah yang akan bisa dirasakan."

Baca juga: Hanya menjadi Kompasianer Sudah Bisa Mengikuti Kelas Khrisna Pabhicara, Saya Suka-Saya Suka.

Anis Hidayatie meyakinkan dengan nasehatnya "tua tidak menghalangi dirinya untuk berburu ilmu untuk perbaikan kemampuan." Selain itu, beliau juga mengharapkan agar momen ini dapat dilihat sebagai sebuah kesempatan emas tanpa harus mengedepankan gengsi atau perasaan tidak suka terhadap siapapun yang terlibat.

"Jangan pula minder dengan orang-orang yang sudah mengajukan diri jadi peserta," yang ia contohkan dari Kompasianer Abdul Azis yang merasa minder karena merasa masih kurang.

Atau dengan kata lain, kalau memang minder karena belum terlalu "basah," yang sekalian saja "nyebur" di kolam ikan. Toh "kering" juga bukan hal yang bagus untuk literasi, apalagi Kamasutra. Cocok?

Daeng Khrisna itu asetnya Indonesia. Menjadi top 5 influencer Bahasa Indonesia bukan perkara mudah. Daripada engkau sembunyi-sembunyi belajar dari tulisannya di Kompasiana, kenapa tidak sekalian saja bincang-bincang langsung.

Syarat yang diberikan pun mudah, hanya perlu menjadi Kompasianer dan menyediakan kuota atau nunut WiFi tidak bebayar. Coba kurang apa lagi si Daeng KP yang mencintai bahasa Indonesia ini.

Kalau Mba Anis mengatakan ia sering berkaca-kaca membaca tulisan sang Daeng ini, saya mah tidak setuju. Keringat dingin adalah kata benda (atau kata kerja) yang lebih cocok mewakili perasaanku. Bukannya gemetaran, tapi karena saya berusaha rakus membaca, seperti yang ia sering sebutkan.

"Unjuk Gigih dulu baru Unjuk Gigi."

Ini adalah tema di hari pertama kelas Khrisna Pabichara. Menurutnya, unjuk gigi adalah semangat menggebu-gebu. Sayangnya tanpa gigih, belajar menulis hanya akan menyisakan waktu yang terbuang dengan percuma. Gigih yang dimaksud adalah keinginan keras untuk belajar dan menunjukkan perubahan dari hasil belajar.

"Baiklah. Ronde pertama akan kita mulai. Saya berharap teman-teman menuliskan deskripsi atau gambaran ringkas tentang siapa diri kalian, seperti makanan favorit, bacaan favorit, atau hal lain yang menurut kalian patut diceritakan. Deskripsi diri tersebut setidaknya dalam satu kalimat dengan jumlah sekurang-kurangnya 50 kata."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun