Modusnya biasanya datang door to door dan memberikan sesuatu yang dianggap bisa mengubah keputusan. Untuk uang tunai, besarannya beragam, mulai dari 20.000 rupiah hingga 300.000 rupiah.
Selain amplop, sembako juga sering menjadi pilihan. Pembagian sembako sebagai alasan bansos biasanya lebih murah dan dianggap tepat menyasar target ibu-ibu rumah tangga.
Namun demikian, ada juga uang atau barang dengan nilai yang lebih tinggi yang dijanjikan kepada seseorang yang dianggap bisa memengaruhi keputusan warganya. Hadiah tersebut bisa diberikan di depan atau dijanjikan di belakang, setelah hasil pemilu keluar.
Modus lainnya yang lebih canggih adalah politik uang dalam bentuk jaminan asuransi kecelakaan. Hal ini pernah ditemukan di tahun 2014. Caleg yang dimaksud kedapatan oleh Bawaslu memberikan asuransi bersamaan dengan penyerahan undangan C6Â atau undangan untuk mencoblos.
Wasana Kata
Tanggal 9 Desember 2020 adalah Pemilu Bersama yang terasa berbeda. Pandemi Covid 19 dengan kasus infeksi yang sudah menyentuh angka 564 ribu, memerlukan penanganan ekstra hati-hati dari seluruh pemangku kepentingan.
Suasana terasa menggiat, perdebatan terasa hangat, apakah para penderita covid-19 pantas dikunjungi demi selembar surat suara? Penulis tidak memberikan opini. Namun satu hal yang pasti, apakah praktik poitik uang juga akan terjadi di tempat isolasi? Hanya mereka yang berani pantas diberikan apresiasi.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H