Sontak sampah pakaian menjadi menumpuk dan biasanya langsung dibuang di pinggir jalan. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh kaum Duafa yang pada umumnya berasal dari para imigran.
1840-1920: Salvation Army
Pendirinya adalah seorang pendeta gereja metodis William Booth dan istrinya Catherine Mumford Booth dari London. Organisasi ini didirikan di London pada tahun 1878, dan hingga kini menjadi salah satu yang terbesar di dengan 126 cabang di seluruh dunia.
Kejadian akibat banyaknya barang disposable yang tidak seimbang dengan kekurangan dari kaum Duafa, membuat Salvation Army ini mulai mencari permasalahan sosial yang muncul. Mereka memfokuskan barang tak terpakai tersebut sebagai donasi dengan membentuk sebuah tempat penampungan yang bernama Salvage Brigade pada tahun 1897.
Warga yang merasa kelebihan bisa mengunjungi tempat penampungan ini untuk menyumbangkan barang layak pakainya, sementara warga yang kurang mampu berbondong-bondong datang ke Salvage Brigade untuk meminta pakaian. Bukan hanya itu Salvation Army juga menyediakan makanan dan layanan sosial lainnya pada tempatnya.
1920an: Depresi Hebat Amerika Serikat
Thrift Shop yang sudah mulai populer di kala itu, datang dengan memberikan alternatif. Mereka yang kurang mampu atau yang ingin berhemat memutuskan untuk membeli barang melalui thrift shop yang relative murah. Sementara mereka yang mampu, tak henti-hentinya menyuplai donasi barang layak pakai ke thrift shop.
Pada masa ini, thrift shop sudah hadir sebagai sebuah departemen store yang besar, meninggalkan konsep tempat penampungan yang diperkenalkan oleh Salvation Army. Goodwill Industries adalah salah satu thrift shop terbesar di Amerika kala itu yang menyimpan banyak ragam pakaian dan lebih dari seribu jenis peralatan rumah tangga layak pakai. Goodwill Industries berhasil menggantikan stigma barang bekas menjadi sebuah tren berbelanja sambil beramal.
1970an: Kebangkitan Bisnis Thrift Shop
Adalah Buffalo Exchange Emergence sebagai thrift shop pertama yang sukses membuka cabang hingga 49 gerai di seluruh Amerika. Konsep yang ditawarkan pada toko ini bukan hanya berdonasi saja, namun pelanggan juga bisa membeli, menjual, ataupun menukar barang yang mereka inginkan. Toko yang berpusat di Tucson, Arizona, AS, ini membuka cabang pertamanya di tahun 1974.
1990an: Kurt Cobain memperkenalkan konsep "Grunge Look"
Bersama sang istri Courtney Love, mereka selalu tampil dengan gaya fesyen yang identik dengan jins yang sobek (ripped jeans), baju flanel dengan layering yang cukup banyak, hingga kemeja atau baju yang sudah bolong-bolong. Â