Dikutip dari Historia.id, sebuah penggalan catatan tertulis sebagai berikut;
"Syahdan, pada suatu malam kaisar China (khaqan-i Chin) ini bermimpi bertemu dengan Rasulullah. Setelah bangun, dia melihat di dinding kamarnya tergurat kalimat syahadat dengan aksara berwarna hijau. Dia kemudian menghafalnya, lalu menyebarluaskan ke orang-orang istana dan menitahkan orang-orang di seluruh negerinya untuk turut membacanya."
"Orang-orang komplain karena tidak ada kaisar China sebelumnya yang menganut Islam, namun kaisar China ini bersikeras tetap akan menjadi muslim karena itu adalah urusan rohaniah yang tidak boleh ada siapapun yang mengintervensinya."
Menurut Na Jufeng, sejarawan muslim dari Nanjing University, yang dimaksudkan oleh Ali Akbar tersebut adalah Kaisar ke-sebelas Dinasti Ming, bernama Zhu Houzhao. Dia berkuasa selama 16 tahun dari 1505 hingga 1521. Salah satu bukti keislaman Kaisar Zhu Houzhao dapat dilihat di museum Istana Kota Terlarang, Beijing, dalam bentuk piring keramik putih bertuliskan huruf Arab dan ayat-ayat Al-Qur'an warna merah maron.
Meskipun era Dinasti Ming banyak menyimpan sejarah tentang perkembangan agama Islam di China, namun sebenarnya jejak Islam sudah ada jauh sebelumnya. Memang tidak terlalu banyak karya literasi klasik China yang membahasnya, namun justru itulah yang kadang menjadi ambigu catatan sejarah. Walau demikian, ada beberapa sumber yang sering menjadi sandaran para sejarahwan.
Catatan Tentang Persatuan Ming Agung (Da Ming Yi Tong Zhi)
Catatan ini berasal dari tahun 1461 dan berisikan 90 jilid buku. Isinya adalah bagaimana Islam mulai disebarkan oleh salah satu sahabat Nabi Muhammad S.A.W., yang bernama Sa'ad Waggas di masa Dinasti Sui pemerintahan Kaisar Wen Kai Huang.
Sebuah prasasti yang dipahat di batu oleh Wu Jian pada tahun 1350 yang bisa ditemui di Masjid Qingjing, Guangzhou, juga menyuguhkan data yang lebih detail mengenai perjalanan Sa'ad menyebarkan agama Islam di China. Salah satu peninggalannya adalah Masjid Huaisheng yang kini masih kokoh berdiri di Kota Guangzhou, China.
Meski demikian, ada kejanggalan pada catatan sejarah ini. Kaisar Wen memerintah Dinasti Sui selama 20 tahun, yakni dari 581-600. Dalam catatan disebutkan bahwa Sa'ad tiba di Guangzhuo pada tahun ketujuh pemerintahan Kaisar Wen (587). Masalahnya, Aminah Binti Wahab melahirkan Nabi Muhammad S.A.W pada tahun 570 dan baru menerima wahyu pada usia 40 tahun (610). Ini berarti ada perbedaan tahun dari kenyataan yang ada.
Walaupun demikian, para sejarawan Dinasti Qing tetap mengakui teori bahwa Sa'ad adalah orang pertama yang menyebarkan agama Islam di China di masa Dinasti Sui pemerintahan Kaisar Wen. Sejarah ini tercatat ke dalam "Sejarah Ming (Ming Shi)" yang penulisannya memakan waktu lebih dari 90 tahun lamanya.