Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

White Suhu Black Suhu, Romo Bobby yang Romantis dan Felix Tani yang Anarkis

23 November 2020   20:37 Diperbarui: 25 November 2020   15:37 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Felix Tani versi bule (sumber: soundcloud.com)

Felix Tani versi bule (sumber: soundcloud.com)
Felix Tani versi bule (sumber: soundcloud.com)
Rekaman youtubenya, dapat dilihat di link dibawah ini;

Oke, stop sampai di sini. Romo Bobby guruku yang putih tidak perlu dibahas lagi. Siapapun bisa berguru padanya, jika ingin menjadi penulis "putih" yang baik.

Namun rasa penasaran terhadap guruku yang hitam, tak akan lekang oleh waktu. Lagipula, bukankah ilmu hitam lebih menarik dari ilmu putih? Ternyata permirsah, seperti kata pepatah, tak ada gading yang tak retak.

Sebuah tulisan dari Guido Reba telah membongkar "kemaluan" Felix Tani. Malu karena ternyata, ia tak lain hanyalah seorang manusia biasa yang tak memiliki mantra "Kuntilanak Anulaki", seperti yang kupikirkan.

Baca juga: Menyigi Gagasan Prof Felix Tani Seputar Pertanian Natural Holtikultura 

Perihalnya, si Guido malang ini terjebak dalam undangan yang diberikan oleh Prof. Tani, yaitu Webinar KTNA Pertanian Natural Holtikultura via aplikasi Zoom, Rabu 19.08.2020. Si Guido yang sepertinya sudah kena pelet mengatakan bahwa "suasana webinar ini lebih hidup dengan kehadiran salah satu pemateri, Kompasiner Kenthir, Prof. Felix Tani."

Aku emoh berkomentar di sini, karena ini adalah pernyataan pribadi dari Guido Reba, tentang kekagumannya terhadap kenthirisme. Apakah itu yang menyebabkan dirinya sering berganti-ganti nama, atau hanyalah upaya sederhana untuk membingungkan hitungan Numerolog, aku tak tahu.

"Subjektif merupakan ciri anarkisme," ini adalah kalimat dari Reba, eh... Gui, eh... Guido.   

"Menarik, ketika dalam mengawali pemaparan materinya, beliau mengawinkan konsep pertanian ekologis (tani alami) dengan filsafat." Aku kutip lagi dari tulisan si dia dengan banyak nama.

Nah, jika pembaca jeli, bukannya ini adalah dua dengan konsep antihesis dari sebuah keilmuan?

Filosofi jelas adalah hal yang subyektif. Dengan demikian, maka konsep filosofi tani adalah sebuah anarkisme. Oleh sebab itu, wajarlah jika ramalan numerologi-ku yang berdasarkan filsafat juga adalah sebuah anarkisme, bukan?

Guru kencing berlari, murid kencing terbirit-birit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun