Seringkali dalam hidup kita dihadapkan pada persaingan. Mencari pekerjaan, menjadi juara, atau memenangkan hati sang kembang desa. Yang menjadi perhatian adalah berapa jumlah saingan. Semakin banyak, maka kita akan merasakan semakin kecil kesempatan untuk menang.
Rumus sederhananya adalah sebagai berikut,
Si Ani sang kembang desa diperebutkan oleh 100 orang lelaki di kampungnya. Kemungkinan saya memenangkan hati si Ani adalah 1/100 =1 persen.
Perhitungan ini terasa wajar dalam skenario kehidupan. Jumlah orang yang bersaing akan menjadi kesempatan diri kita untuk memenangkan pertarungan. Namun mengapa tidak membalik pola pikir dengan hanya mengerucutkan dua kesempatan saja dengan total nilai 50% probabilitas kesuksesan? Apakah itu?
50% memenangkan hati si Ani dan 50% ditolak cintanya.
Abaikan ke-99 orang saingan lainnya, karena anda tidak bersaing dengan mereka. Anda bersaing dengan usaha dan tekad pada dirimu sendiri untuk memenangkan hati si Ani. Kesempatannya adalah 50-50.
Bagaimana caranya untuk menang? Anda hanya perlu 1% tambahan lagi. Darimana datangnya 1% tersebut?
1% lebih cerdas, 1% lebih kuat, 1% lebih rajin, 1% lebih ulet, 1% lebih kreatif, dan satu persen satu persen lainnya. Mudah bukan.
Kembali kepada Kompasiana Awards 2020, Janganlah melihat hanya 20 kursi tersedia yang harus diperebutkan dari ribuan Kompasianer lainnya. Sesungguhnya anda tidak bersaing dengan Kompasianer lainnya, anda hanya bersaing dengan diri anda sendiri untuk menjadi yang terbaik di antara yang terbaik. Jika pada tahun ini, belumlah berhasil, maka masih ada tahun depan dan tahun-tahun depannya lagi. Tetaplah semangat!
Oh ya, di grup Kompasiner Berbalas (KPB), ada juga Birthday Paradox lho. Penulis ternyata adalah saudara kembar beda setahun dengan Kompasianer Ari Budiyanti. Di tanggal 1 desember nanti, kita berdua sudah sepakat untuk meluncurkan artikel puisi bersama dengan judul yang sama, yaitu;
"AWAS ELU OJIII" Â Â Â
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI