Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Tawasutra#4: Angka 69 Cengengesan, Bagaimana dengan Gaya 57, 48, 18, 21, 17, 41, 42, dan 80? (17++)

16 November 2020   16:28 Diperbarui: 16 November 2020   16:50 2572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Tawa Sutra Angka Seks (sumber: vecteezy.com dan liputan6.com)

Dalam remang kamar kos, dua insan sedang memadu kasih. Mereka adalah Ozy si jomlo, dan Indra sang single. Eitsss, jangan salah sangka dulu. Ini bukan cerpen LGBT. "Memadu kasih" di sini berarti sedang adu ilmu kasih, alias "kacian deh loe, kacian deh gue."

Perlu ditegaskan bahwa jomlo dan single itu tidak sama. Kalau jomlo artinya tidak pernah pacaran sebelumnya, alias "aka ting-ting," sementara single itu kurang lebih sudah merasakan pahitnya cinta kambing.

Ozy dan Indra dipertemukan dalam sebuah takdir. Takdir yang membawa mereka untuk menyelesaikan misi keturunan. Mereka bertekad, dalam kurun waktu 44 hari sebelum tahun 2020 berakhir, sudah harus bisa mengucapkan ijab kabul.

Kedua lelaki 'perjaka' ini kemudian mulai membahas mengenai langkah-langkah jurus Kang-auw. Semangat mereka menggebu-gebu, meskipun belum menemukan siapakah yang akan menjadi lawan hidup ngos-ngosan-nya nanti.  

"Eh Ndra, kamu sudah baca artikel Rudy Gunawan, si Numerolog gadungan di K blom? Yang itu tuh, angka 69?" Ujar Ozy.

Baca juga:  Numerologi, Mengapa Angka 86 Artinya Siap Komandan, dan 69 Selalu Bikin Cengengesan?

"Oh ya sudah, kenapa Zy?" Jawab Indra terbata-bata karena sedang berlatih pernafasan dari buku Kamasutra yang baru saja dibelinya di pasar loak.

"Itu maksudnya itu ya?" Ozy tampak ragu meneruskan.

"Maksud loe, mulut ketemu mulut? Apa mulut makan pisang?" Ujar Indra yang ingin kelihatan sok tegar, namun masih juga ragu membicarakannya secara vulgar.

"Iya, kamu kan paham? Lantas kenapa 69 ya?" Ozy dengan keluguan tingkat tinggi yang masih juga belum paham.

"Aduh Zy, pake dong imajinasimu, misalkan 9 itu badan dan kepala, trus angka 6 itu ngapain?"

"Ya, kebalik lah!" Ozy menyahut tegas, ia takut dibilang bodoh oleh sohibnya ini.

"Nah itu dia, jadi lu bayangin sendiri deh." Ozy termenung.

Tak lama kemudian, ia kembali bergumam; "Artinya angka itu semacam kode rahasia ya. Jadi kalau kita mau ngomong tentang gaya Kamasutra, cukup pakai kode angka saja ya?"

Indra tidak menjawab, Ozy mangut-mangut sendiri.

"Tapi, selain angka 69, emang ada angka gaya apa lagi tuh?"

"Nah, kamu bertanya kepada orang yang tepat. Aku tuh ya, sudah menguasai 500 bab Kamasutra dan 99 jurus Su Ni-Jing dari Koh Rudy Gunawan sendiri. Ini dia!" Indra menjawab sambil mencari-cari catatan yang baru saja ia peroleh dari Rudy Gunawan, sang Numerolog di Kompasiana.

Kita mulai dari Gaya 57

"Gaya 57 adalah posisi yang disebut sebagai gaya misionaris. Aktivitas hubungan badan ini sebenarnya yang paling banyak dilakukan oleh pasurti. Selain sederhana, modelnya pun dianggap lebih sopan."

Ujar Indra sambil melengketkan dua tangan dengan jari yang disilangkan, sembari menumbuk-numbukkan telapaknya.

"Maksudmu, bersenggama sambil tepuk tangan ya, Ndra?" Ozy masih belum paham.

"Terserah lu deh, mau tepuk tangan, tepuk jidat, pokoknya istri lu terlentang di bawah, kamu di atas. Gitu saja kok repot? Gaya yang natural, kagak macam-macam, titik!"

Gaya 48 dan 18 untuk Variasi yang Lebih Menarik

"Kalau kamu sudah jago Zy, kamu bisa coba dengan gaya 48. Ini sih susah-susah gampang. Kamu bisa melakukan sambil memangku istrimu. Atau bisa juga istrimu nanti yang suruh duduki badanmu. Kamu tidur aja Zy."

"Iya paham," ujar Ozy, padahal sebenarnya ia bingung. Ia masih heran bagaimana seorang lelaki bisa tidur, ketika istrinya sedang mendudukinya.

"Nah, kalau sudah capek duduk, kamu bisa juga berdiri sambil memangku istrimu dengan gaya 18." Lanjut Indra sambil membuka catatan-catatan kecil yang ia tulis di atas lembaran bekas bungkus kacang.  

Ozy diam seribu bahasa, otaknya yang jenius, sibuk memroses semua angka yang sudah disebutkan oleh Indra, sahabatnya.

Gaya 21 dan 17 untuk Aktivitas Seksual yang Lebih Ekstrem

"21 itu gayanya kucing si Abdul tuh, Zy." Indra mulai kelihatan serius kali ini.

"Kamu kan suka liat kucingnya teriak kalau malam. Pernah intip nggak?"

"Maksudmu, kucing kawin, Ndra? Ya banyaklah di kampungku, gak usah liatin punya Abdul juga gua udah tahu lha!" Kali ini Ozy menjawab dengan lebih mantap.

Si Ozy ini juga memang terkenal sebagai pencinta kucing. Ia memahami semua perilaku dan gaya kucing di luar kepala. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal di pikirannya mengenai gaya 21.

"Ndra, topeng kucing beli di mana ya?"

Indra tak membalas, wajahnya kelihatan serius, atau lebih tepatnya ia merasa tidak perlu menjawab pertanyaan Ozy tentang angka 21 yang bahasa kerennya adalah D**gy Style.

"Eh Zy, ternyata gaya 21 ada temannya juga lho. Namanya jurus 17, tapi jangan diikutin yah." Wajah Indra memucat.

"Sebabnya ini buat bolong yang dipake e-ek." Ozy tambah bingung.

"Iya, karena mungkin kantung kemih istrinya lagi penuh dan pengen pipis, jadi si suami yang kebelet embatin lubang buat e-ek." Ujar Indra mencoba memahami arti "A**l Seks" yang dijelasin oleh Koh Rudy. Ia tidak menemukan kata yang tepat untuk menjelaskan aktivitas seks yang berbahaya ini kepada Ozy yang lugu.

Yang Indra paham, jenis gaya 17 ini sering ia tonton di film-film porno, dan sangat tidak lazim. Meskipun ia juga pernah membaca di media online WebMd, bahwa sekitar 5-10% pasangan heteroseksual aktif melakukan gaya ini sebagai pilihan. Indra buru-buru membalikkan catatannya, karena aktivitas ini memang sangat berbahaya dan tidak disarankan.

Gaya 41, 42 dan 80 untuk Foreplay

"Nah, kalau kamu mau Zy, gak perlu buru-buru dulu berhubungan badan dengan istrimu nanti di malam pertama." Wajah Indra kembali sumrigah, setelah suasana mencekam yang ia baca dari gaya 17.

"Pake tangan aja Zy, ini namanya gaya 41." Indra berucap yakin.

Kali ini wajah Ozy memerah, ia tampak tersipu malu. Si Indra sahabatnya ini tahu rahasia terdalam yang dimiliki oleh hampir semua jomlo.

"Bukan /mas.tur.ba.si/, dodol!" Indra yang memang sudah pengalaman ini memahami maksud rona merah jambu dari wajah sohibnya ini.

"Maksud gue, si istri lu ntar yang loe suruh kerjain lu."

Ozy masih tersipu malu. Kelakiannya memuncak, namun bukan birahi yang tampak. Ia merasa dirinya yang perkasa, tidak seharusnya membiarkan istrinya bekerja keras untuk memuaskan dirinya. Nada suaranya terdengar lirih,

"Gini-gini, aku masih perkasa Ndra. Mana mungkin aku biarkan istriku yang memuaskan dahaga nuraninya sendiri." Ozy berujar dengan nada tegas.

Indra geleng-geleng kepala. Ia paham betul akan keluguan kawannya ini. Yang ia maksudkan di sini tentunya adalah h**d job, bukan /mas.tur.ba.si/ seperti yang masih ada dalam pikiran si Ozy.  

Ia lantas hanya menjawab singkat untuk menghibur hati sang kawan yang sedang sedih, "Tayiii Loe, dasar bego!"

"Loe masih mau dengar satu lagi gak?" Indra tak lagi memedulikan isi hati Ozy yang bercampur aduk antara kebingungan dan keluguan.

"Nih, gaya 42. Pake mulut, udah gak usah nanya lagi, pokoknya lu cari tau sendiri saja." Ujar Indra yang hendak memastikan bahwa gaya B**w job sebenarnya adalah hal yang cukup sederhana untuk dipahami.

Yang terakhir adalah gaya 80 dan juga memiliki konsep yang sama dengan B**w job. Bedanya adalah, jika gaya 42 dilakukan oleh wanita, maka sebaliknya gaya 80 dilakukan oleh lelaki.

Yang menjadi obyek tentunya adalah alat vital wanita, tepatnya pada cunnilingus di sekitar vagina. Akan tetapi jangan lupa mengutamakan kebersihan, karena lendir yang berasal dari area ini, jika tidak bersih akan menularkan penyakit ke mulut.

Daerah sekitar klitoris di vagina memiliki sekitar 8000 syaraf sensitif. Teknik tinggi gaya 80 yang tepat akan menimbulkan sensasi bagi istrimu.

"Oke Ozy, pelajaran cukup sampai hari ini. Sekarang sisa gimana caranya bisa dapat jodoh dalam waktu 44 hari lagi." Indra mengakhiri kultum singkatnya dengan senyuman puas.

"Kamu dah paham, Zy?"

"Iya, nih catatanku," ujar Ozy sambil memperlihatkan sederet angka 69,57,48,18,21,17,41,42, dan 80, yang ditulis indah pada secarik kertas rapih.

"Lha, trus kamu paham gak?" Tanya Indra penasaran.

"Lha, kan Koh Rudy sering tuh ngasih-ngasih jimat di Kompasiana. Jadi aku catat saja dan simpan di kantong. Siapa tahu saja, angka-angka ini bisa bantu aku dapat jodoh."

Indra ingin protes, sayangnya, Ozy keburu pergi meninggalkan Indra. Ia belum sempat menjelaskan maksud lebih jauh dari kode angka tersebut kepada sohibnya ini.

Dalam pikirannya, hanya bayangan Tante Virus Seksi yang datang menghampiri, "Gazebo... Gak Zelas Bok."

Ozy meninggalkan kos remang-remang itu dengan hati yang senang. Baginya, angka atau gaya yang dijelaskan oleh Indra, hanya bermakna satu:

Sesungguhnya mencintai adalah dengan hati. Hubungan seks itu memang penting, dan terhormat. Namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana mencintai istrimu dengan penuh ketulusan.

Saat ini, Ozy tidak mau berpikir terlalu banyak. Ia masih bingung mengapa ia bisa dinominasikan pada Kompasiana Award dalam kategori "Best in Specific Interest." Di sana ia bersaing ketat dengan empat Kompasianer lainnya, yaitu Adica Wirawan, Deddy Husein Suryanto, Dewi Puspasari, dan Rudy Gunawan sendiri.

Ozy tidak terlalu memedulikan apakah ia akan memenangkan kategori ini atau tidak. Baginya, menulis dan menulis di Kompasiana adalah hal yang terbaik yang pernah ia lakukan.

Bagiku sendiri, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Mas Adica, Bang Deddy, dan Mba Dewi, aku ingin mengucapkan,

"Selamat ya Ozzy Alandika, menurut hasil analisis tanpa Numerologi-ku, kamu akan memenangkan kategori ini dan memecahkan rekor baru. Vote aku berikan padamu, karena memang engkaulah yang terbaik!"

Catatan: Referensi angka dapat dilihat pada link ini (klik di sini) 

Disklaimer: Tidak pakai Disklaimer kali ini!

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun