Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fenomena "Doppelgaenger" dan Kaitannya dengan Foto/Video Mirip Seseorang

12 November 2020   19:12 Diperbarui: 12 November 2020   19:18 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penelitian ini sebenarnya dimaksudkan untuk mencegah resiko salah tuduh atas sebuah tindakan kriminal. Yang dilakukan oleh Lucas adalah mengumpulkan dan menganalisis 4000 wajah anggota militer Amerika. Ia membandingkan dan mengukur 8 ciri utama pada bagian wajah yang penting.

Apakah Hal ini Mungkin Terjadi?

Seorang ilmuwan forensik dari George Washington University, Amerka Serikat mengatakan bahwa sangat mungkin.

Dengan melihat banyaknya manusia di bumi dari dulu hingga sekarang, dan kemungkinan genetika muncul secara acak, maka hal ini bisa saja terjadi. Gen manusia memang bervariasi.

Beberapa yang merupakan milik kamu, ternyata juga adalah milik orang lain. Dengan demikian fenomena doppelgaenger ini memang sangat bergantung kepada cara pandang dan pengalaman masing-masing orang. Persepsi "semirip apakah" hanya bisa dilihat dari kacamata pribadi.

Mari Kita Melihat Bagaimana Otak Bekerja dalam Mencari "Kembarannya"

Fusiform Gyrus adalah area pada otak yang bertindak sebagai scanner. Orientasi lingkungan, mendeteksi jalan, dan mengenal wajah adalah fungsi dari bagian ini.

Karena kapasitas, kemampuan, dan waktu yang tidak memadai, maka Fusiform Gyrus hanya akan mendeteksi bagian yang dangkal saja, misalnya model rambut, alis mata, mulut, hidung, mata, dan lain sebagainya.

Statistikawan Nick Fieller dari Universirty of Sheffield, mengatakan bahwa ada 8 ciri khas pada wajah. Akan tetapi, jika otak sudah menangkap signal atas persamaan dari beberapa bagian saja, maka dengan sendirinya wajah sudah dianggap mirip.

Dengan demikian, maka wajah rata-rata akan lebih mudah mendapatkan kembarannya. Hal ini juga menjawab mengapa semua bule hampir mirip di mata kita, dan demikian pula sebaliknya.

Mengapa Manusia Tertarik dengan Kembarannya?

Adalah sebuah proyek di website www.francoisbrunelle.com milik seorang fotografer bernama Francois Brunelle. Ia telah memotret lebih dari 200 pasang "kembaran" untuk proyek bernama proyek I'm not a look-alike.

Ia mengatakan bahwa hingga hari ini, ia masih saja mendapatkan banyaknya pesanan untuk mencari "kembaran." Menurutnya manusia tertarik dengan kemiripan karena ia merasa adanya chemistry dengan seseorang yang berwajah mirip.

Efek Respons Pavlovian

Hal ini juga diperkuat dengan sebuah fakta yang ditemukan oleh para imuwan yang disebut dengan Respons Pavlovian. Pada umumnya, manusia tidak akan terlalu akrab atau memercayai orang asing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun