Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Manfaat Menulis yang Singkat Namun Dahsyat

30 Oktober 2020   12:57 Diperbarui: 30 Oktober 2020   13:19 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Niscaya jika diyakini, maka harapan yang ditulis akan menjadi kenyataan. Namun tentunya cara ini tidak bekerja seperti jimat aladin. Pada saat tulisan tersebut dibaca dan diorat-oret lagi, maka si penulis harus membarenginya dengan usaha-usaha nyata untuk menuju ke sana.

Studi yang pernah dilakukan oleh Stefanie Spera, James Pennebaker, dan Eric Buhrfeind pada tahun 1944, berhasil membuktikan hal ini kepada 63 insinyur yang sedang mencari kerja. Metode menulis tentang perasaan mereka selama 20 menit setiap harinya membuahkan hasil. Tiga hingga delapan bulan ke depan, ke-63 orang yang mengikuti terapi ini mendapatkan pekerjaan.

Sebagai Ajang untuk Mencegah Kepikunan

Kalau sering lupa, maka mencatatlah. Hal ini tidak hanya berarti secara harafiah, namun juga berhubungan dengan proses kimiawi dalam tubuh manusia. Berbagai riset membuktikan bahwa aktivitas menulis bisa menumbuhkan sinkronisasi di antara otak, syaraf, dan gerakan tubuh.

Dampak ini akan memberikan pengaruh kepada daya berpikir, pemahaman yang komprehensif, dan kemampuan analisis, yang akan meningkatkan kemampuan otak secara menyeluruh.

Selain itu, aktivitas menulis juga terbukti mampu meningkatkan kreativitas, karena otak yang sudah terbiasa diasah akan cenderung melahirkan ide-ide baru. Nah, mau tahu kenyataan lainnya? Ternyata menurut penelitian, mereka yang terbiasa menulis dengan tangan memiliki otak yang lebih besar lho.

Membuat Diri Lebih Rileks

Saya memiliki beberapa buku catatan kecil yang selalu berada di atas meja kerjaku. Buku tersebut tidak saja berguna untuk mencatat hasil meeting yang penting, namun juga semacam to do list dan ide tentang apa saja yang bermanfaat.

Nah, kebiasaan ini telah saya pupuk sejak tahun 2000. Di kala itu, saya termasuk orang yang susah tidur, akibat harus mengingat-ingat apa yang harus dilakukan untuk keesokan harinya. Sejak menuangkan seluruh isi kepala ke dalam catatan kecil itu, maka hati menjadi mantap bahwa semua ide tidak akan hilang begitu saja.

Pertanyaanya, mengapa tidak dicatat pada ponsel saja? Jawabannya karena tahun 2000 belum ada ponsel yang secanggih sekarang. Lagipula saya bukanlah milenial yang lebih senang mencatat di ponsel daripada menyimpan buku notes yang sudah tidak keruan bentuknya.

Namun harus diingat, bahwa manusia terdiri dari tiga bagian jiwa, yaitu Body (aksi), Mind (pikiran), dan Soul (Perasaan). Yang pasti bagi diriku, kegiatan menulis adalah salah satu ajang untuk mempersatukan ketiga bagian jiwa ini secara tepat. Lagipula memang menulis adalah keahlian dasar manusia yang sudah dikuasai jauh sebelum mengenal abjad dan angka.

Semoga Bermanfaat

Referensi: 1 2 3

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun