Serangan Gelombang Hallyu ke Indonesia: Korea Lagi, Gila Korea

Harapan pemerintah Korea Selatan untuk menjadikan industri kreatifnya sebagai media berpengaruh dalam bidang politik dan keamanan juga menjadi kenyataan. Pada tahun 2018, BTS membuat sejarah dengan tampil berpidato di depan Majelis Umum PBB atas undangan UNICEF. Mereka didaulat untuk menyampaikan pesan kemanusiaan untuk meningkatkan kesempatan dan pemberdayaan anak-anak dan remaja. Di tahun 2020 ini, BTS kembali didaulat untuk berbicara terkait bagaimana menghadapi bahaya pandemi Covid-19.

BTS di Sidang Majelis Umum PBB (sumber: liputan6.com)

Blackpink, girlband korea juga tidak kalah ganasnya. Kini kanal Youtubenya menempati artis dengan jumlah terbanyak kedua subscribers menggeser DJ. Marshmallow dengan Justin Bieber masih berada di peringkat pertama.

Girlband yang beranggotakan Jennie, Jisoo, Rose, dan Lisa ini bahkan menjadi girlband pertama yang membawa pulang "Song of Summer Award," sebuah ajang bergengsi dari MTV Video Music Award 2020. Dalam ajang tersebut, mereka mengalahkan para musisi asal Amerika Serikat, yakni Cardi B, Dua Lipa, dan DJ Khalid.

Girlband Blackpink (sumber: kompas.com)

Persebaran Hallyu di Indonesia

Coba lihat di sekitarmu, kiri Korea, kanan Korea. Drakor ada disana-sini, K-Pop ada dimana-mani. Serangan kolonialisme baru sudah dimulai. Serasa tidak cukup terkontaminasi dengan budaya feudal dari penjajah Belanda, kini bangsa kita harus rela diobok-obik dengan pengaruh budaya Korea melalui gelombang Hallyunya.

Para pewaris bangsa bisa saja marah dan benci terhadap mental kolonialisme yang masih diwariskan kepada beberapa pemimpin bangsa ini. Namun tengoklah para penerus bangsa di sekitarmu. Para artis, selebgram, hingga anak ingusan berambut pirang, berwajah putih, bermake-up ala pemain drakor. Semuanya menjadi lazim tanpa terhakimi.

Bahkan menurut sumber, Indonesia ternyata berada di urutan pertama dalam jumlah Army (sebutan untuk fans BTS) terbanyak di dunia. Dan ini belum termasuk para kakek nenek yang ikut-ikutan mengidolakan pelakor melalui Drakor.  

Indonesia Dalam Pusaran Hallyu

Harus diakui, Indonesia adalah pasar yang besar. Dengan 270 juta penduduk, dan berada pada urutan ke-lima sebagai negara terpopulis di dunia, para praktisi Hallyu dari Korea Selatan jelas tidak akan melepaskan pangsa yang menggiurkan ini.

Kecerdasan dalam melihat peluang pun dilakukan. Rossa penyanyi papan atas Indonesia tidak pernah menduga bahwa hobinya menonton Drakor malah membuahkan kontrak besar dari agensi terkenal negeri ginseng, SM Entertainment. Dengan demikian, Rossa sah menjadi artis pertama yang menandatangani kerja sama dengan agensi tersebut.

Acara Penandatanganan Rossa dan SM Entertainment (sumber: tabloidbintang.com - Instagram)

Rossa mengaku bahwa ia adalah fans berat dari Kim Soo-hyun dan Ji Chang-wook, sehingga bela-belain terbang ke Korsel hanya untuk melihat proses syuting yang dibintangi oleh mereka. Nah, dari situlah Rossa kemudian berkenalan dan mendapatkan peluang emas dalam karirnya.

Lain Rossa, lain pula Dita Karang. Namanya mungkin tidak setenar Rossa, namun prestasinya juga tidak kalah. Saat ini ia adalah salah satu anggota dari grup girlband Korea bernama Secret Number. Debutnya dapat dilihat dalam MV yang berjudul Whos Dis? Sontak aksi perdananya ini mendapat tanggapan yang positif dari para netizen tanah air. Tidak ketinggalan Dian Sastrowardoyo pun memujinya melalui akun medsosnya.