Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Numerologi, Memahami Karakter Melalui Makna Panggilan Nama Depan, Tengah, atau Belakang

25 Oktober 2020   06:54 Diperbarui: 25 Oktober 2020   07:34 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pujianto Hadi Susanto. Sebuah nama lengkap dengan sejuta makna. Jelas nama tersebut adalah miliknya pada saat terlahir di dunia ini.

Bisa mengandung banyak makna, namun bisa juga hanya sekedar nama. Nama yang penulis pilihkan hanyalah sebuah nama yang tidak berhubungan dengan seseorang yang dikenal.

Jika anda kebetulan mengenal seseorang dengan nama tersebut, maka tentu anda memiliki nama panggilan untuknya. Bisa Puji, Anto, Pujianto (yang berasal dari nama depan), Hadi (nama tengah), Susanto, Santo (dari nama belakang), atau nama panggilan lain yang tidak ada hubungannya dengan nama.

Jika seseorang memanggil subyek dengan nama panggilan Hadi, maka Hadi adalah nama yang diasosiasikan padanya.

Dalam Numerologi, nama panggilan adalah energi yang paling melekat dalam diri kita. Ia bisa mewakili kepribadian yang terlihat oleh orang lain. Cara mengetahuinya adalah dengan menjumlahkan nama tersebut sehingga menjadi sebuah angka dari 1 sd 9.

Sebelum dijumlahkan, pembaca harus mengonversi setiap abjad menjadi angka dengan menggunakan Tabel Pythagoras di bawah ini

Tabel Pythagoras (Dokumen Pribadi)
Tabel Pythagoras (Dokumen Pribadi)
Nama Hadi kemudian dihitung dan menghasilkan angka H.A.D.I = 8.1.4.9 =22 =4. Dengan demikian maka nama Hadi memiliki energi 4 yang berarti seseorang yang sangat disiplin dan teratur.

Di sini saya tidak akan membahas energi angka dari nama panggilan, karena seharusnya manusia memiliki pemahamannya tersendiri terhadap angka. Untuk lebih jelasnya, maka silahkan membaca artikel lain saya di bawah ini:

Baca Juga: Belajar Numerologi itu Mudah

Yang ingin saya sampaikan adalah bagaimana makna filosofis nama depan, nama belakang, dan nama tengah dari pemahaman Numerologi.

Memang tidak semua orang memiliki nama yang terdiri dari tiga bagian nama. Di Indonesia, dua bagian sangatlah umum, dan kadang bahkan hanya satu nama saja. Akan tetapi dalam beberapa kebudayaan, seperti di Amerika Selatan, nama bisa juga terdiri 5,6, bahkan 8 bagian. Tidak masalah, karena pada akhirnya nama adalah properti pribadi seseorang. Tugas Numerolog adalah menganalisisnya.

Nah, mari kita mulai;

Panggilan Nama Depan

Di antara semuanya, sapaan dengan menggunakan nama depan adalah yang paling umum. 

Nama depan mewakili body atau penampilan fisik seseorang.

Bisa juga berarti aksi kasat mata yang mudah diperhatikan oleh orang lain. Oleh sebab itu, jika seseorang disapa dengan nama depan, maka energi yang muncul berasal dari karakter yang ingin diperlihatkan dan nyata terlihat

Dengan demikian, maka panggilan nama depan menandakan hubungan sang empunya nama dan pemanggil nama sebagai hubungan yang dilandaskan atas karakter yang mewakili sikap dan perilaku sehari hari.  

Panggilan Nama Belakang

Nama belakang mewakili marga ataupun nama orangtua di Indonesia, meskipun beberapa nama belakang juga tidak memiliki hubungan diantara kedua hal tersebut.

Dalam Numerologi, nama belakang mewakili Mind yang terdiri dari pemikiran dan idealisme.

Jika nama belakang merupakan nama panggilan seseorang, maka energi yang muncul menyangkut pemikiran dan kontribusi idenya dalam masyarakat.

Seseorang yang memanggil pemilik nama dengan nama belakang, biasanya menghargai prinsip yang dimiliki dan menghargai pendiriannya yang dilakoni melalui sikap dan kepribadian. Jelas nama belakang adalah sebuah panggilan yang sangat terhormat untuk mewakili level sosial seseorang.

Panggilan Nama Tengah

Sangat jarang terjadi, namun ada. Biasanya karena nama tengah orang tersebut adalah yang paling sederhana, mudah disebutkan atau paling pendek di antara nama lainnya. Kembali kepada contoh nama Pujianto Hadi Susanto. Coba perhatikan, di antara ketiga bagian nama ini, yang mana yang paling mudah untuk diucapkan?

Ilmu Numerologi menandakan nama tengah sebagai bagian dari Soul, atau Spirit, atau bagian dari semangat yang tidak kasat mata.

Dengan demikian, panggilan nama tengah yang ditujukan kepada seseorang mewakili karakter tersembunyi dan biasanya berhubungan dengan unsur spiritual dalam dirinya.

Panggilan Nama yang Bukan Bagian dari Nama

Hal ini juga sangat sering terjadi sebagaimana panggilan dengan menggunakan nama depan. Nama panggilan yang terciptakan sendiri biasanya mewakili hubungan yang akrab, perwakilan cinta, atau malah sebaliknya, merupakan ejekan.

Nama ini muncul dari sebuah persepsi yang mendalam terhadap karakter yang ingin ditonjolkan. Sebagai contoh, "Yayang" dari seorang ayah kepada anaknya, menunjukkan betapa besarnya cinta seorang bapak. Adapun nama lain seperti lontong, gendut, atau keriwil, meskipun terkesan menurunkan derajat, namun kadang bisa menjadi simbol keakraban.

Dalam Numerologi, nama panggilan yang tidak berasal dari salah satu bagian nama, disebutkan sebagai energi baru yang melambangkan perubahan sifat dari karakter asli seseorang.

Misalnya, seseorang yang dianggap pemalu dalam keluarga, namun ternyata sangat dominan di antara para sahabat. Dua energi berbeda dari persepsi keluarga dan komunitas melambangkan adanya alterasi sikap yang sama sekali berlawanan.

**

Sekali lagi, ilmu Numerologi memelajari mengenai energi nama dari seseorang berdasarkan angka atau penjumlahan angka yang muncul darinya. Mau disikapi secara bijak, ya monggo. Mau dibakar, ya gak apa-apa. 

Yang jelas angka dan nama memiliki korelasi energi. Jika tidak maka ilmu Numerologi sudah lama punah di bumi ini.

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun