Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Wanita yang Rela Dimadu karena Tidak Ingin Bercinta dengan Suaminya

23 Oktober 2020   15:13 Diperbarui: 23 Oktober 2020   15:22 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Wanita yang Tidak Ingin Bercinta dengan Suaminya (sumber: liputan6.com)

Dokter Indra Rahardian membuka percakapan dengan mengutarakan. Aseksual hanyalah sebuah makna preferensi seksual yang tidak berhubungan dengan kelainan mental maupun medis. Ada sekitar 1 sampai 3% dari seluruh penduduk di dunia yang mengalami sindrom ini.

Orang aseksual atau biasa disebut dengan panggilan "Ace", digambarkan sebagai orang yang kurang bahkan tidak memiliki ketertarikan secara seksual kepada seseorang. Hal yang sama dengan pernyataan Anggraeni tentang "Cinta bukan hanya masalah seks semata". Akan tetapi bukan berarti aseksual adalah orang "dingin" yang tidak romantis, atau tidak bisa terangsang. Ini adalah pemikiran yang salah.

Aseksualitas adalah orientasi seksual. Tiada bedanya dengan gay, lesbian, biseksual bahkan penganut faham heteroseksual yang dianggap "normal". Mungkin ada yang memperdebatkan hal ini. Ketertarikan terhadap sesama jenis kadang didefenisikan sebagai penyakit mental. Namun, masalah preferensi tidak berhubungan dengan standar kesehatan ataupun norma yang berlaku.

Sebagaimana gay yang hanya bisa ereksi dengan sesama jenis, ace pun masih bisa terangsang bahkan bersenggama, meskipun mereka menunjukkan ketertarikan seksual dengan cara yang unik.

Aseksualitas ada pada spektrum beragam yang menyangkut keinginan orang tentang hubungan dan ketertarikan. Setiap individu akan menunjukkan ketertarikan yang tidak sama tentang konsep gairah dengan cara yang sangat variatif. Mereka membentuk hubungan intim secara emosional tanpa melihat jenis kelaminnya, bahkan mungkin juga dengan benda personal lainnya.

Pada umumnya, hubungan intim yang mereka tunjukkan adalah bentuk persahabatan akrab, tanpa kontak seksual. Kalaupun mereka lakukan secara sukarela, lebih untuk membangun hubungan emosional dan bukan berdasarkan nafsu syahwat sebagaimana manusia non-ace lainnya.

Gaya mencintai seorang ace juga sangat unik. Mereka melakukannya dengan tulus, ikhlas, tanpa mengharapkan balasan. Bagi mereka, kebahagiaan pasangan adalah segalanya di atas kebahagiaan diri sendiri. Ini juga yang menjelaskan, mengapa Anggraeni "rela menyerahkan" Azis terlibat dengan hubungan semalam dengan Ozi sahabatnya.

Jangan samakan ace dengan seorang yang memilih untuk hidup selibat, karena hidup selibat adalah memutuskan untuk tidak melakukan kontak seksual secara sadar atas nama agama.

Aseksual juga tidak bisa disebut sebagai penyakit gangguan mental. Sebagaimana standar "normal" dalam masyarakat umum, produk homoseksual dianggap wajar dari sudut pandang yang "berbeda". Secara defenisi, gangguan mental adalah penyakit yang menyebabkan penderitaan dan bisa menimbulkan resiko Kesehatan terhadap penyandangnya. Hal ini tidak terdapat pada ace yang sama sekali tidak terganggu dengan preferensinya dan juga tidak membahayakan diri, sebagaimana penderita depresi.

Lantas apa yang menyebabkan timbulnya sindrom ini?

Tidak ada penjelasan yang spesifik dari dokter Indra. Sebagian pasiennya memang pernah mengalami kecemasan kontak seksual akibat tekanan sosial atau trauma masa lalu. Tetapi dalam banyak hal, penyebab yang tanpa alasan seperti kasus Anggraeni lebih banyak mendominasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun