Padahal dalam beberapa kasus, tulisan yang dianggap 'sampah', justru yang paling banyak dibaca.
Ingat bahwa ide menulis bukan hanya tentang penulis saja, namun juga pembaca. Sementara rangkaian kata, bukan hanya sekedar tata bahasa saja, namun juga keindahan diksi yang terkandung.
Masalah kepercayaan diri menjadi penyebab disini. Jika dibiarkan secara terus menerus, maka seseorang akan mudah menjadi sensitif, malu, dan penuh kegelisahan.
Bermasalah dengan Orang Lain
Pernah merasa tidak puas dengan artikel AU di K? Komentarnya, "Ah kok tulisan seperti ini bisa jadi AU?". Pun halnya dengan protes tulisan Terpopuler yang dianggap tidak berkualitas.
Wajar jika seseorang selalu menganggap hasil karyanya lebih baik dibandingkan milik orang lain. Namun kepedulian yang besar terhadap penilaian pihak pengelola, editor, penerbit, hingga ke publik, dapat menimbulkan perasaan yang sering menyalahkan orang lain.
**
Seperti yang sudah saya sebutkan, banyak jenis gangguan mental, namun tidak banyak pengidap gangguan mental yang menyadarinya.Â
Diambil dari sumber, ada 11 jenis gangguan mental yang mungkin bisa muncul tanpa disadari;
Anxiety Disorder atau gangguan kecemasan. Penderita akan merasa cemas, takut gelisah pada hal-hal kecil.
Eating Disorder atau gangguan makan. Pada umumnya, penderita akan merasakan rasa lapar yang berlebihan atau justru kebalikannya, tidak merasa lapar.
Mood Disorder atau gangguan perasaan yang tidak stabil. Penyakit ini juga dikenal sebagai Bipolar. Penderitanya akan merasakan bahagia dan sedih secara berlebihan. Bahkan kedua perasaan ini dapat berganti secara drastis dalam waktu yang singkat.
Personality Disorder atau gangguan kepribadian yang menyebabkan anti sosial. Cara berpikir penderita juga akan sangat berbeda dengan menjadi lebih kaku hingga menganggu fungsi sosial disekitarnya.
Obsessive Compulsive Disorder atau memiliki obsesi atau ketakutan berlebihan terhadap suatu kondisi atau barang tertentu. Penderitanya akan melakukan sesuatu secara berulang-ulang sesuai dengan pemikirannya.
Impulse Control and Addition Disorders (ICAD)Â atau gangguan pengendalian impuls. Penderitanya memiliki ketergantungan dan kecanduan pada sesuatu hal tertentu, seperti gerakan-gerakan kecil, atau benda-benda tertentu.
Post Traumatic Disorder (PTSD)Â atau gangguan yang erat kaitannya dengan pengalaman masa lalu. Penderitanya bisa menjadi kurang peka atau mati rasa secara emosional.
Psychotic Disorder yang menyebabkan penderitanya mengalami halunisasi. Gangguan mental ini melibatkan pikiran yang terdistorsi. Salah satu contohnya adalah Skizofrenia.
Sexual and Gender Disorder yang melibatkan hasrat seksual yang akan memengaruhi perilaku dan sikap dari penderita. Beberapa kondisi yang termasuk gangguan jiwa ini adalah paraphillias, disfungsi seksual, hingga gangguan identitas gender.
Somatic Symptom Disorder. Jenis gangguan mental ini berhubungan dengan gangguan fisik yang dipengaruhi oleh pikiran. Penderita biasanya akan merasakan nyeri atau tidak nyaman pada bagian-bagian tubuh tertentu.
Dissociative Disorder. Penyakit ini berhubungan dengan perubahan ingatan dan kesadaran penderita. Penyebabnya ditenggarai akibat stress yang berlebihan atau peristiwa traumatis yang mengguncang jiwa.
Apa saja jenis gangguan kejiwaan yang mungkin bisa diderita oleh penulis?
Jawabannya, adalah ada dan tidak ada. Sesungguhnya gangguan jiwa bukanlah milik profesi atau pekerjaan tertentu. Gangguan jiwa dapat menyerang siapa saja dalam diam.