Tidak jarang juga mereka mengambil langkah yang ekstrim dengan menjalani kehidupan penuh tantangan dan penderitaan hanya untuk menghidupkan karakter yang mereka ciptakan dalam tulisannya.
Sebuah karya tulis tidak dibuat dalam waktu singkat. Karya tulis bisa memakan waktu berhari-hari hingga menahun. Penolakan dari pihak agen, editor, atau penerbit, jelas menimbulkan perasaan frustasi,
Meskipun mereka adalah pekerja tunggal, namun tingkat keberhasilan sangat bergantung kepada bagaimana orang lain melihat dirinya. Kedua hal yang berlawanan ini bisa menimbulkan perasaan emosional yang mandalam.
Ini adalah penjelasan awal, mengapa penulis berpotensi mengalami gangguan jiwa. Untuk itu, maka ada langkah-langkah terbaik yang dapat digunakan untuk membantu mencegah depresi.
Mengenal Writer's Block Sebagai Penyebab Awal Gangguan Jiwa
Penulis memikirkan banyak hal yang harus dituangkan, mulai dari ide, tata bahasa, keindahan kata, hingga survei fakta. Memikirkan banyak hal sekaligus, memerlukan kemampuan dan ketekunan.
Writer's Block adalah kesulitan dalam menuangkan ide ke dalam sebuah tulisan. Pikiran seolah-olah menjadi buntu dan menghalangi keluarnya gagasan.
Dua orang psikolog yang bernama Jerome Singer dan Michael Barrios, mengadakan sebuah penelitian tentang hal ini. Mereka menemukan fakta bahwa ada 4 hal yang menjadi dasar kelahiran Writer's Block.
Jika tidak disikapi secara bijak, keempat hal ini juga berpeluang untuk menimbulkan gejala awal gangguan mental bagi penulis.
Apatis
Sikap ini ditandai dengan keterikatan dengan aturan-aturan menulis yang ketat, sehingga kesulitan untuk mengembangkan ide. Di saat otak kiri dan kanan saling berbenturan, di saat inilah ide dan peraturan saling bertarung.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!