Terjebak narkoba, seks bebas, hingga ingin cepat mencapai ketenaran, membuat dirinya dengan mudah menjajakan diri. Suatu tindakan yang mungkin saja dianggap "normal" dan "halal" bagi komunitasnya.
Faktor sosial juga dapat menghasilkan tindakan ekstrim yang susah diterima oleh nalar. Namun masalah kebudayaan, bisa menjadi penyebab utama disini.
Jugun Ianfu atau budak seks di zaman penjajahan Jepang, adalah salah satu contoh kejahatan seksual dan human trafficking yang paling kelam dalam sejarah manusia.
Namun tahukah anda, bahwa istilah ini sebenarnya berasal dari sikap heroik beberapa kaum wanita Jepang?
Kisah tragis ini dimulai dengan awal yang baik-baik saja. Sebabnya ada wanita-wanita dari Jepang yang prihatin mengenai kondisi tentaranya yang mempertaruhkan nyawa di medan perang.
Adalagi kisah lain yang ditemukan oleh Eunike, Masih dari hasil surveinya pada lokasi Resosialisasi Wanita Tuna Susila (WTS) di Yogyakarta.
Ia pernah menemukan satu kasus yang mengejutkan, dimana seorang PSK datang setiap hari diantar oleh suaminya sendiri. Alih-alih masalah ekonomi, namun masalah keturunan yang menjadi motif utama.
Menurut Eunike, kemungkinan si suami merasa tidak bisa punya anak, adalah aib bagi dirinya sendiri. "Karena itu, dia lebih baik istrinya hamil dengan lelaki lain dan ia dapat menjadi suami yang "normal".
Kejadian traumatis juga sering menjadi penyebab seseorang terjun ke dunia prostitusi. Dalam beberapa kisah, penulis pernah membaca sebuah artikel lama, mengenai kisah nyata dari Fanny (nama samaran) yang terjun ke dunia prostitusi akibat sakit hati dengan mantan pacarnya yang meninggalkan dirinya dalam keadaan hamil muda.
Menurutnya, menjadi prostitusi adalah ajang balas dendam kepada mantan pacar, dan kaum lelaki pada umumnya.