Apa yang ada di dalam kepalamu, jika seseorang mengvonis "anakmu indigo". Pertanyaannya, siapa sih yang mengvonis? Jika ia adalah seorang paranormal yang tidak jelas juntrungannya, maka sebaiknya jangan langsung dipercaya, sebelum anda membaca tulisan ini.
Pemahaman umum hingga saat ini, anak indigo adalah anak yang dapat berkomunikasi dengan dunia gaib. Memiliki kemampuan supranatural, sehingga setara dengan dukun, paranormal, dan apapun yang dianggap bisa 'membantu'.
Pun halnya dengan para orang dewasa yang tidak bertanggung jawab, kemampuan anak ini sering di eksploitasi untuk menghasilkan ketenaran dan materi.
Padahal pemahaman anak indigo lebih luas dari sekedar kemampuan melihat hantu saja.
Istilah indigo pertama kali dicetuskan oleh Nancy Ann Torp pada tahun 1970. Indigo sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang merujuk kepada warna nila.
Torp adalah seorang parapsikolog yang melakukan penelitian mengenai warna dari aura manusia dan maknanya. Penelitiannya ini kemudian dituangkan dalam buku yang berjudul "Understanding Your Life Through Color".
Hingga saat ini indigo masih menjadi perdebatan dalam dunia sains. Sebabnya, selain teori warna aura, belum ada penelitain lainnya yang pernah dilakukan untuk menggali fenomena ini secara lebih mendalam.
Pun halnya dengan ilmu parapsikologi, yang selalu mencari penjelasan ilmiah terhadap fenomena alam yang susah dijelaskan dalam dunia sains. Bagi mereka, dunia spiritual adalah jembatan dari batasan pengetahuan manusia saat ini.
Berbagai teori seperti, data empiris, fenomena supranatural, hingga ESP atau Extra Sensory Perception (ekstra persepsi) sering menjadi acuan bagi para praktisi. Oleh sebab itu, banyak yang skeptis, dan menganggap parapsikologi tidak lain hanyalah sebuah pseudosains (sains palsu).
Dalam dunia psikologi, istilah indigo sendiri sangat jauh dari dunia gaib. Indigo disematkan kepada seseorang (khususnya anak) yang memiliki karakteristik perilaku dengan intuisi yang kuat.
Pada awal kemunculannya, gejala ini sering diasumsikan sama dengan pengidap ADHD (Attention Deficit Hyperative Disorder)Â atau salah satu dari atribut Autisme. Namun setelah dianalisis lebih lanjut, gejala ini bukanlah penyakit, namun adalah sebuah kemampuan yang tidak biasa.