Mohon tunggu...
Acek Rudy
Acek Rudy Mohon Tunggu... Konsultan - Palu Gada

Entrepreneur, Certified Public Speaker, Blogger, Author, Numerologist. Mua-muanya Dah.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

4 Tipe Anak Indigo, 2 Sudut Pandang yang Salah Kaprah

27 September 2020   07:17 Diperbarui: 27 September 2020   20:18 1619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang ada di dalam kepalamu, jika seseorang mengvonis "anakmu indigo". Pertanyaannya, siapa sih yang mengvonis? Jika ia adalah seorang paranormal yang tidak jelas juntrungannya, maka sebaiknya jangan langsung dipercaya, sebelum anda membaca tulisan ini.

Pemahaman umum hingga saat ini, anak indigo adalah anak yang dapat berkomunikasi dengan dunia gaib. Memiliki kemampuan supranatural, sehingga setara dengan dukun, paranormal, dan apapun yang dianggap bisa 'membantu'.

Pun halnya dengan para orang dewasa yang tidak bertanggung jawab, kemampuan anak ini sering di eksploitasi untuk menghasilkan ketenaran dan materi.

Padahal pemahaman anak indigo lebih luas dari sekedar kemampuan melihat hantu saja.

Istilah indigo pertama kali dicetuskan oleh Nancy Ann Torp pada tahun 1970. Indigo sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang merujuk kepada warna nila.

Torp adalah seorang parapsikolog yang melakukan penelitian mengenai warna dari aura manusia dan maknanya. Penelitiannya ini kemudian dituangkan dalam buku yang berjudul "Understanding Your Life Through Color".

Hingga saat ini indigo masih menjadi perdebatan dalam dunia sains. Sebabnya, selain teori warna aura, belum ada penelitain lainnya yang pernah dilakukan untuk menggali fenomena ini secara lebih mendalam.

Pun halnya dengan ilmu parapsikologi, yang selalu mencari penjelasan ilmiah terhadap fenomena alam yang susah dijelaskan dalam dunia sains. Bagi mereka, dunia spiritual adalah jembatan dari batasan pengetahuan manusia saat ini.

Berbagai teori seperti, data empiris, fenomena supranatural, hingga ESP atau Extra Sensory Perception (ekstra persepsi) sering menjadi acuan bagi para praktisi. Oleh sebab itu, banyak yang skeptis, dan menganggap parapsikologi tidak lain hanyalah sebuah pseudosains (sains palsu).

Dalam dunia psikologi, istilah indigo sendiri sangat jauh dari dunia gaib. Indigo disematkan kepada seseorang (khususnya anak) yang memiliki karakteristik perilaku dengan intuisi yang kuat.

Pada awal kemunculannya, gejala ini sering diasumsikan sama dengan pengidap ADHD (Attention Deficit Hyperative Disorder) atau salah satu dari atribut Autisme. Namun setelah dianalisis lebih lanjut, gejala ini bukanlah penyakit, namun adalah sebuah kemampuan yang tidak biasa.

Dengan demikian, istilah indigo sendiri masih menjadi sebuah perdebatan terbuka. Parapsikolog menghubungkan indigo dengan dunia spiritual. Sementara yang menolak teori ini, melihat indigo sebagai sebuah fenomena dengan atribut psikologi yang tidak umum.

Yang pasti, indigo itu ada, namun ia hadir dengan dua sudut pandang yang berbeda.

Perilaku yang lebih dewasa.

Anak Indigo memiliki kemampuan yang lebih dewasa dari anak seusianya. Daya nalar mereka melebihi batas usia yang dipahami.

Hal ini membuat mereka kadang tidak ingin diperlakukan seperti anak, merasa bosan bergaul dengan anak seusianya, bahkan tidak jarang juga memberontak terhadap aturan atau kepada orangtua yang memperlakukan mereka sebagai anak kecil.

Belajar dari pengalaman.

Kadang kita menemukan anak indigo yang sangat kesulitan dalam mengikuti pelajaran sekolah. 

Hal ini disebabkan karena mereka lebih menyukai belajar dari pengalaman dan keterlibatan langsung.

Mereka memiliki daya observasi dan analisis yang kuat. Kecenderungan mereka untuk menyendiri, disebabkan karena mereka lebih berfokus pada inti permasalahan, dibandingkan meminta bantuan atau menyalahkan orang lain.

Pengelolaan emosi yang berbeda.

Sebagian besar anak indigo mengolah emosi dengan cara berbeda. Mereka memiliki harga diri dan integritas yang sangat kuat, sehingga terkadang mudah marah dan tersinggung.

Anak indigo memiliki sudut pandang yang berbeda, dan mampu memikirkan hal yang jarang dipikirkan oleh orang lain.

Mereka sangat jarang menerima alasan apapun yang berkaitan dengan rasa penasarannya. Hal yang kerap mereka pertanyakan sebenarnya bukan hal biasa.

Rasa kemanusiaan yang besar.

Anak indigo sangat sensitif terhadap lingkungan dan kejadian disekitarnya. Mereka menaruh minat yang besar terhadap ketidaksetaraan, penderitaan, kebencian, bencana alam, dan peperangan.

Mereka juga memiliki kedekatan dan kecintaan luar biasa terhadap hewan dan tumbuhan. Mereka sangat tertarik dengan kehidupan alam dan menjaga kelestarian lingkungan.

Bagi mereka semua mahluk hidup di dunia memiliki pernanan yang sama dalam keseimbangan alam semesta.

Oleh sebab itu, tidak jarang kita menemukan 'perilaku aneh' di antara mereka yang mencoba untuk berkomunikasi dengan alam.

Kemampuan intelegensi di atas rata-rata.

Secara umum anak indigo memiliki tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan anak lainnya. Mereka memiliki daya ingat yang baik dan memiliki inisiatif yang tinggi. Jika mereka tertarik terhadap suatu hal, maka mereka akan terus mencari hingga dapat memenuhi rasa penasarannya.

Rasa ketertarikan terhadap sebuah subyek akan terus menerus dilakukan, sehingga mereka memiliki sebuah ketrampilan atau pengetahuan khusus yang membuat mereka sebagai ahli.

Anak indigo berinteraksi dengan dunia melalui penggunaan otak kanan yang lebih dominan. Mereka sangat kreatif dan menyukai seni.

Keunikan Cara pandang spiritual.

Anak indigo tertarik dengan spiritual melalui cara mereka sendiri. Mereka memahami eksistensi Pencipta, namun lebih tertarik kepada proses penciptaan sendiri.

Mereka menolak agama sebagai sebuah rutinitas dan memandang Tuhan dari sisi yang berlogika.

Anak indigo menolak doktrinasi dan tidak terpaku hanya pada ritual. Bagi mereka, konsistensi pernyataan religi dan sikap yang ditunjukkan oleh para pemuka agama adalah hal yang sangat penting.

Ekstra Sensitivitas.

Selain itu, anak indigo juga sangat sensitif terhadap intuisi mereka. Mereka yakin bahwa apa yang dirasakan, adalah sesuatu hal yang pasti akan terjadi.

Kelebihan dari anak indigo, adalah kemampuannya dalam mengembangkan sensitivitas terhadap hal-hal yang sulit diterima oleh nalar.

Beberapa dari mereka bahkan memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dengan dunia lain.

Kemampuan semacam ini bahkan telah mereka rasakan sejak usia dini. Jadi tidak heran, jika mereka sering memberikan pernyataan tentang kehadiran mahluk astral dan cerita lainnya yang bikin kuduk merinding.

Manusia pada umumnya memiliki ekstra sensitivitas, seperti intuisi, firasat, atau fenomena indra dan tubuh terhadap alam gaib. Namun, istilah indra ke-enam yang menjelaskan hal ini, terasah lebih tajam pada anak indigo.

Menurut Carrol dan Tober (2006), ada 4 tipe anak indigo.

Tipe Humanis.

Cirikhas dari tipe ini adalah keinginannya yang besar untuk bekerja sama dengan setiap orang yang ia temui. Mereka adalah anak yang sangat interaktif, berjiwa sosial, ramah, dan suka membantu.

Akan tetapi, mereka juga termasuk anak yang sulit konsentrasi, sehingga kadang keliatan kikuk dan suka mengerjakan banyak hal sekaligus. Anak seperti ini harus sering diingatkan, untuk kembali kepada rutinitas, karena mereka mudah beralih perhatian.

Tipe Konseptual.

Mereka lebih suka bekerja sendiri dalam dunia yang mereka ciptakan. Indigo konseptual lebih suka menarik diri dari lingkungan, dan berfokus pada hal yang mereka sukai.

Mereka senang mengontrol dan seringkali menunjukkan sikap superioritas dalam bentuk pembangkangan, khususnya kepada orangtua. Indigo jenis ini, cenderung memiliki keahlian khusus dalam bidang tertentu.

Tipe Seniman.

Tipe ini menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan dunia seni. Perilaku yang menonjol adalah sangat sensitif dan kreatif. Di usia dini, mereka dapat menunjukkan minat dalam 5 hingga 6 bidang yang berbeda, namun seiring usia berjalan, minat mereka akan terfokus menjadi keahlian.

Perangai mereka sangat mudah tersinggung, dan memiliki masalah dalam menjaga hubungan emosional dengan anak lainnya. Mereka tidak pernah mau mengalah, dan sangat kompetitif, khususnya pada bidang yang dikuasai.

Tipe Interdimensional.

Anak indigo dengan tipe ini menyukai segala sesuatu yang berhubungan dengan spiritual. Mereka memiliki cara pandang yang unik terhadap hubungan manusia dan alam semesta.

Mereka menolak pemahaman tradisional tentang agama. Bagi mereka, agama adalah sains yang harus bisa dijelaskan dengan nalar. Mereka akan menolak hal yang tidak rasional yang berhubungan dengan keyakinan.

Jangan terlalu kaget jika sejak dini, mereka telah memelajari konsep-konsep agama yang tersedia.

Baik yang berasal dari keyakinan yang masih eksis, hingga agama kuno yang sudah punah. Mereka juga sangat tertarik dengan kehidupan ekstra terestial, yang mereka anggap sebagai bagian dari alam semesta yang belum terjamah.

Wasana kata.

Kesalahpahaman terbesar adalah anak indigo selalu dapat terhubung dengan dunia gaib, padahal mereka adalah anak normal yang kebetulan memiliki anugrah yang berbeda.

Anak indigo ada di sekitar kita. Mereka hadir ke dunia ini dengan sebuah pernyataan yang jelas bahwa alam semesta masih terlalu luas untuk takaran pengetahuan manusia.

Sedari dulu hingga kini, manusia selalu mencari jawaban atas hal-hal yang belum bisa dijelaskan secara logika. Hingga suatu saat, bila level kebijaksanaan menjadi semakin matang, dan kita akan menyadari bahwa batasan hanyalah sebuah ujung yang tidak berkesudahan.

Keyakinan dan agama penting bagi manusia untuk melepaskan dahaga terhadap ketidakpuasan yang tak pernah bertepi.

Namun sayangnya, kedalaman lautan kehidupan yang masih penuh misteri, selalu menjadi ajang perlombaan bagi mereka yang ingin mencari jalan singkat untuk mencapai ketenaran dan kemahsyuran duniawi.

Janganlah mendandani anak indigo dengan baju kerajaan, apalagi menaruh menyan di pangkuan. Anak indigo adalah bagian dari manusia yang harus dihormati, bukan untuk dieksploitasi.

Referensi: 1 2 3

SalamAngka

Rudy Gunawan, B.A., CPS

Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun