Ternyata, ada sebuah jawaban yang terlintas di pikiranku pada pagi hari ini. Aku berandai-andai, jika ternyata logika Tuhan tiada bedanya dengan manusia, apakah yang harus aku lakukan?
Meskipun tentu ada yang tidak senang dengan cara berpikir ini, namun paling tidak, Tuhan menciptakan diriku sebagai mahluk yang berlogika manusia.
Bagaimana agar malaikat pencatat permintaan, "dironrong"Â seharian, untuk doa yang sama? Ide Bagus Atuhhh! Malaikat kita buat sakit telinga!
Nah, jika demikian (dengan sedikit perasaan berdosa, karena telah membocorkan rahasia surga), saya pun berihtiar untuk memilih satu orang dalam sehari untuk didoakan.
Sehari penuh? Iya... 24 Jam? Tidak... 30 hari? Iya...
Ayo kita mulai dengan menentukan target doa. Bisa dimulai dari orang yang paling dekat, seperti ayah bunda, istri, anak, dan lain sebagainya.
Mulailah harimu dengan mendoakan ia, dan dilanjutkan pada sesi-sesi berikutnya.
Selanjutnya, wujudkan doamu dalam bentuk aksi nyata. Apabila ia adalah orang yang anda temui dalam keseharian, maka mulailah dengan menyapa, melempar senyuman, mengajak ia berbicara, menanyakan keadaanya, dan lain sebagainya.
Buatlah ia merasa Bahagia dengan perhatianmu!
Jika ia adalah seorang yang sudah lama tidak anda temui, maka sapalah ia melalui ponselmu. Kirim pesan kepadanya, atau sekedar menelpon untuk menanyakan kabar.
Buatlah ia terkejut dengan sapaanmu!