Bukannya tanpa sebab, karena figur Mulan sendiri yang dikisahkan berasal pada zaman Dinasti Wei Utara (386-534M), namun mengalami banyak penambahan cerita dari masa pemerintahan Dinasti Tang, sekitar 620M, dan juga Qing pada abad ke-17.
Penambahan cerita ini berasal dari seorang pejuang wanita yang namanya tidak disebutkan, sehingga legenda Mulan, sebenarnya adalah penggabungan dari dua kisah inspiratif pejuang wanita yang berbeda.
Kesusastraan kisah Mulan pertama kali terekam melalui teks puisi dengan judul "The Ballad of Mulan". Sayangnya versi pertama puisi ini sudah tidak ada lagi, dan catatan yang diambil hanya melalui penyebaran dari mulut ke mulut.
Pada abad ke-11 atau ke-12 Guo Maoguan kembali menuliskan karya sastra yang berisikan antologi lirik, lagu, dan puisi tentang Mulan. Hingga sekarang, koleksi sastra yang tersimpan sebagai koleksi Biro Musik, China, ini adalah merupakan karya tentang Mulan yang masih ada.
Kedua karya sastra ini, yang kemudian menjadi sumber dari puisi tentang Mulan yang diketahui saat ini.Â
Penampilan sastra berikutnya muncul di zaman Dinasti Ming, pada tahun 1593. Dramawan Xu Wei menerjemahkan puisi asli dengan menjadikannya sebuah cerita yang dalam bentuk novel sejarah.
Meskipun banyak versi penerjemahan yang berbeda, namun alur ceritanya selalu sama.
Secara umum, Mulan dikisahkan sebagai seorang prajurit wanita yang memutuskan untuk menyamar sebagai lelaki untuk menyelamatkan ayahnya yang sudah tua dan sakit dari wajib militer yang diperintahkan oleh Kaisar.
Dikisahkan juga, Mulan bersenjatakan sebuah pedang warisan leluhur yang menemaninya berperang selama 12 tahun. Menurut legenda, akibat kemahiran dan kegigihannya, ia kemudian dipromosikan menjadi jenderal, pada tahun ke-10 masa pengabdiannya.