Hal ini juga seirama dengan hasil jajak pendapat yang dilakukan sesaat sebelum pemilihan berlangsung. Angka menunjukkan Hillary berhasil unggul dengan selisih sekitar 3 juta suara. Namun ternyata, nasib berkata lain.
"Tahun lalu kan, kamu bilang kalau Hillary kalah, dan aku ingat, aku marah sama kamu dan berharap prediksi kamu salah."
**
Iya, penulis tidak bermaksud untuk pamer, namun ada sebuah cabang dalam ilmu Numerologi yang dapat membandingkan energi dari para calon kepala negara / kepala daerah yang ingin bertarung, untuk menentukan siapa pemenangnya.
Syarat yang dibutuhkan hanyalah tanggal lahir dari kedua capres dan cawapres, beserta tanggal pemilihan. Ketiga angka ini kemudian dikonversikan dalam bentuk 4 angka dan dimasukkan ke dalam 'Segitiga Pythagoras'Â ciptaan Dr. Oliver Tan. (Power of Numbers).
Baca juga: Perkenalanku dengan Numerologi yang Membuatku Meraih Gelar MURI.
Cara mengonversinya adalah dengan membagi penjumlahan dari [dua angka tanggal], [dua angka bulan], [dua angka bagian pertama tahun], dan [dua angka bagian terakhir tahun], sehingga menghasilkan, sebagai berikut:
- Donald Trump: [14].[06].[19].[46] = [5][6][1][1]
- Mike Pence: [07].[06].[19].[59] = [7][6][1][5]
- Joe Biden: [20].[11].[19].[42] = [2][2][1][6]
- Kamala Harris: [20].[10].[19].[64] = [2][1][1][1]
- Tanggal Pemilu Amerika Serikat: [03].[11].[20].[20] = [3][2][2][2]
Angka Capres-Cawapres dan Tanggal Pemilu yang dikonversi kedalam 'Segitiga Pythagoras', berbentuk sebagai berikut;
Teknik ini menggabungkan teori Numerologi dan juga Metafisika Tiongkok Kuno.