Sebagai salah satu negara adidaya, presiden Amerika Serikat bukan saja figur yang berpengaruh di negaranya, namun juga di dunia.
Seluruh mata, mulai dari agen pemerintah hingga rakyat jelata akan menunggu jalannya proses pemilu di Amerika. Momen ini bisa jadi merupakan salah satu yang terpenting di tahun 2020.
Tepatnya pada tanggal 3 November nanti, ditengah gempuran Covid-19 dan isu rasialisme terkait "Black Lives Matter", Donald Trump (DT) sebagai petahana akan memperjuangkan posisinya melawan Joe Biden (JB), pesaingnya, yang juga merupakan mantan Wapres Obama.
**
Hingga bulan Desember 2019, DT masih optimis terhadap prestasi dengan pertumbuhan ekonomi yang positif dan juga berkurangnya tingkat pengangguran.
Namun memasuki awal 2020, JB diuntungkan dengan banyaknya daftar hitam yang dimiliki oleh DT selama 4 tahun menjabat sebagai orang nomer satu di negeri Paman Sam ini.Â
Menurut data dari sumber, hasil jajak pendapat oleh Lembaga demokrasi terhadap 1500 pemilih potensial dari tanggal 3 hingga 5 juni 2020, DT masih mengungguli JB dengan dengan 48% vs 47%, sementara 5% masih menyatakan ragu.
Hasil jajak pendapat juga menunjukkan bahwa Trump unggul di enam negara bagian Florida, Iowa, Michigan, Minnesota, Pennsylvania, dan Wisconsin dengan perbandingan 50% vs 44%.
**
"Kho, gimana prediksi Numerologi mengenai Pemilu kali ini?" tanya Rika, adik penulis dari New Jersey, AS, tempatnya menetap bersama keluarga kecilnya.
Pada pemilihan Presiden 2016, Rika dan Andrew, suaminya sangat mengharapkan Hillary Clinton menjadi presiden berikutnya. Mereka cukup optimis dengan popularitas Hillary.
Hal ini juga seirama dengan hasil jajak pendapat yang dilakukan sesaat sebelum pemilihan berlangsung. Angka menunjukkan Hillary berhasil unggul dengan selisih sekitar 3 juta suara. Namun ternyata, nasib berkata lain.
"Tahun lalu kan, kamu bilang kalau Hillary kalah, dan aku ingat, aku marah sama kamu dan berharap prediksi kamu salah."
**
Iya, penulis tidak bermaksud untuk pamer, namun ada sebuah cabang dalam ilmu Numerologi yang dapat membandingkan energi dari para calon kepala negara / kepala daerah yang ingin bertarung, untuk menentukan siapa pemenangnya.
Syarat yang dibutuhkan hanyalah tanggal lahir dari kedua capres dan cawapres, beserta tanggal pemilihan. Ketiga angka ini kemudian dikonversikan dalam bentuk 4 angka dan dimasukkan ke dalam 'Segitiga Pythagoras'Â ciptaan Dr. Oliver Tan. (Power of Numbers).
Baca juga: Perkenalanku dengan Numerologi yang Membuatku Meraih Gelar MURI.
Cara mengonversinya adalah dengan membagi penjumlahan dari [dua angka tanggal], [dua angka bulan], [dua angka bagian pertama tahun], dan [dua angka bagian terakhir tahun], sehingga menghasilkan, sebagai berikut:
- Donald Trump: [14].[06].[19].[46] = [5][6][1][1]
- Mike Pence: [07].[06].[19].[59] = [7][6][1][5]
- Joe Biden: [20].[11].[19].[42] = [2][2][1][6]
- Kamala Harris: [20].[10].[19].[64] = [2][1][1][1]
- Tanggal Pemilu Amerika Serikat: [03].[11].[20].[20] = [3][2][2][2]
Angka Capres-Cawapres dan Tanggal Pemilu yang dikonversi kedalam 'Segitiga Pythagoras', berbentuk sebagai berikut;
Teknik ini menggabungkan teori Numerologi dan juga Metafisika Tiongkok Kuno.
Pada unsur utama, paslon Joe Biden unggul 2 dari 3 unsur utama, sementara pada unsur pendukung, ia juga unggul dengan 2 poin.
Hal ini menyatakan kemenangan mutlak sebesar 66% berada di tangan Joe Biden dan Kamala Harris.
Namun sebagai analisis pendukung, penulis juga membandingkan energi dari Donald Trump vs Joe Biden, tanpa wakil masing-masing.
Hasilnya tetap Joe Biden lah yang menjadi pemenang, meskipun dengan jumlah poin yang sedikit lebih rendah.
**
Dengan demikian, bilamana perhitungan Numerologi penulis benar, maka bersiap-siaplah untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Donald Trump. Entah apa yang terjadi setelahnya.Â
Bagaimana dengan tingkat akurasinya? semoga saja benar seperti perhitungan-perhitungan pada pilpres dan pilkada sebelum-sebelumnya.
SalamAngka
Rudy Gunawan, B.A., CPS
Numerolog Pertama di Indonesia -- versi Rekor MURI
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H