Segala sesuatu yang berlandaskan kehendak yang baik, akan memberikan hasil yang baik juga. Seperti kata pepatah, "mereka yang baik, kalaupun belum mendapatkan rejeki, paling tidak kesialan telah menjauhi."
Kelima, melakukan kebajikan dengan memberikan bantuan kepada orang lain.
Mendapatkan rejeki yang berlebihan, jangan lupa berbagi. Berbagi disini bukanlah memberi dengan mengharapkan balas jasa, namun lebih kepada menumbuhkan sikap empati dan belajar melepaskan, karena pada akhirnya semuanya akan hilang terkubur bumi.
Keenam, menjauhi dan menghindari perbuatan buruk, termasuk penyebab perbuatan buruk dan tekun melaksanakan ajaran kebajikan universal (Dhamma)
Perbuatan baik, akan membawa kebahagiaan, sementara perbuatan buruk akan mendatangkan malapetaka. Hindari hati yang galau dan pikiran yang kacau, agar perbuatan buruk tiada menghampiri. Senantiasa melaksanakan ajaran kebaikan universal (Dhamma), agar bisa membawa kebahagiaan yang lebih luas.
Ingatlah bahwa kebahagiaan dan kesedihan adalah menular adanya.
Ketujuh, memiliki rasa hormat, rendah hati, merasa puas dengan apa yang dimiliki, dan senantiasa mengingat budi baik orang.
Rasa syukur adalah kondisi dimana kita bisa mencapai kepuasan batin. Tidak lagi menuntut, dan selalu mengutamakan berbagi. Pemberian tidak hanya masalah materi saja, namun juga berupa sikap yang bisa memberikan kenyamanan kepada orang lain.
Dengan bersikap rendah hati dan selalu menghormati orang lain, maka kita akan dihindari dari gunjingan dan caci maki.
Kedelapan, sabar, mudah dinasehati, selalu membahas ajaran kebaikan universal (Dhamma) dengan para bijaksanawan.
Setiap orang selalu berpeluang untuk memperbaiki diri sendiri. Tinggi hati dan merasa sombong akan menghambat perkembangan seseorang untuk meningkatkan kwalitas diri.