Gunung Koya, prefektur Wakayama di selatan Osaka ada sebuah kompleks pemakaman terluas di Jepang yang bernama Okunoin.
Terdapat sekitar 200 ribuan kuburan yang menyimpan mayat yang tidak sungguh-sungguh mati. Legenda mengatakan bahwa mereka hanyalah arwah yang tertidur dan menunggu untuk bangkit lagi.
Kukai adalah seorang keturunan bangsawan yang memelajari agama Buddha. Pada saat berusia 15 tahun, ia pergi ke China untuk menjadi murid dari bhiksu Huiguo.
Setelah belajar selama setahun, pada tahun 806 M, ia kembali ke Jepang untuk menyebarkan agama Buddha dan membentuk sekte Shingonism, sekaligus kuil Okunoin sebagai pusat penyebaran.
Pada saat meninggal, permintaan terakhirnya adalah dimakamkan di puncak timur gunung Koya. Dipercayai memiliki kesaktian akibat meditasi, konon mayat Kukai masih tetap utuh dan terlihat sehat.
Keyakinan menyatakan bahwa Kukai tidak meninggal, melainkan dalam kondisi meditasi abadi menunggu kedatangan Buddha di masa depan.
Para pengikutnya pun berbondong-bondong meminta untuk ikut dikuburkan di areal makam, agar dapat kembali bangkit pada saat yang sama dengan Kukai nantinya.
Tempat yang sakral ini memiliki beberapa legenda. Konon batu Miroku pada bagian utama kompleks pemakaman dapat mengetes apakah jiwa seseorang baik atau buruk. Caranya adalah dengan mengangkat batu tersebut dengan satu tangan. Jika terasa ringan, maka orang tersebut berjiwa baik, dan jika tidak bisa, maka ia memiliki jiwa yang buruk.
Sebuah sumur yang terletak pada lokasi yang sama, dapat digunakan oleh para pengunjung dapat bercermin di permukaan airnya. Konon jika ia tidak dapat melihat wajahnya, maka ia akan meninggal dalam waktu 2 tahun.